Kesenian Sisingaan Modern Acara Sunatan Di Subang
Sampurasun.... Rampes..
Arts and culture "odong-odong"or "sisingaan" comes from West Java Indonesia. Culture held when boys or girls will be circumcised as a party or gratitude. Boys or girls would be paraded through the streets of the city to use "odong-odong" or "sisingaan". Arts and culture "odong-odong" now appear to leave the native culture of modern music using traditional instruments.
Betul ndak sobat bahasa diatas Heheheh... itu dapet tanya ke orang bule loh, aslinya mamang mau nulis begini :
“Seni
budaya "odong-odong" atau "sisingaan" berasal dari Jawa
Barat Indonesia. Budaya diadakan ketika anak laki-laki atau anak perempuan akan
disunat sebagai pesta atau rasa syukur. Anak laki-laki atau anak perempuan akan
diarak melalui jalan-jalan kota untuk menggunakan "odong-odong" atau
"sisingaan". Seni budaya "odong-odong" kini tampil dengan
musik modern meninggalkan budaya asli menggunakan instrumen tradisional".
Seni Gotong Sisingaan Modern di Kampung Kaligambir Dua, Desa Sindangsari, Kecamatan Cikaum, Kabupaten Subang Pada hari Minggu 18 Agustus 2013 dalam acara Khitanan anak dari keluarga Ibu Edah
Jumlah Sisingaan atau burung - burungan ada sembilan, siapa yang mau ikut naik hehehe
Jumlah Sisingaan atau burung - burungan ada sembilan, siapa yang mau ikut naik hehehe
Setelah kemarin mamang tampilkan vidio Upacara Sawernya
Udah ah jangan ngebahas itu, kitak simak saja poto –
potonya tentang sisingaan modern, nanti lain waktu mamang tampilkan juga vidionya ya.
Saya bertanya ( bukan udin
yang bertanya di lagu wali hehehe) ke nenek – nenek, cuma ingin tahu saja
sekalian ngetes heheheh
Nek itu kalau mau naik sisingaan atau burung – burungan
kira – kira berapa, apakah sama dengan odong – odong yang digayuh pakai sepeda
ontel, cuma seribu ?
“Satu singa harganya bisa
sampai setengah juta jang. Makanya yang biasanya naik itu anak-anak orang yang
punya. Kita mah nonton aja udah senang. Apalagi musiknya. Dangdut pisan. Bahkan
yang joget-joget di belakang itu, itu jang itu,
Sampai berantem . Kalau udah gitu yang nenek takutin. Tapi selain itu,
asyik jang. Ikut goyang jang?”
Mentang mentang sekarang kabupaten subang mau ada pemilihan Bupati ditiang saja ditempelkan pasangan Calon ( iklan ya harus bayar ke mamang nih hehehe)
Saya langsung menggeleng sambil tertawa diajak goyang dan dibilang ujang
oleh seorang nenek yang menonton di
bawah rindang pohon rambutan. Dan yang paling seneng lagi saya dibilang ujang (
berarti saya masih bujangan dan muda) heheheh.
Ini anak Ibu Edah yang punya acara, pengantin sunatnya, kalau mamang sebagai saudaranya ikut senang saja dan ikut prasmanan hehehe
“Nek, itu yang angkat
singanya nggak keberatan? Pada ikut joget juga.”
“Mereka kan udah dilatih. Ntar kalau capek bisa gantian atau arakannya berhenti sebentar. Tuh jang, pada berhenti.”