Bendungan Leuwi Nangka, Dangdeur, Kab. Subang
Assalamu'alaikum..... Sampurasun.... Rampes..
Mang Yono sebagai petani di daerah Kecamatan Pagaden Barat cuma bisa berharap semoga secepatnya Bendungan Leuwi Nangka yang jebol tahun lalu dan sudah dibuat beronjong sementara supaya segera diperbaiki atau dibangun bendungan permanen karena khawatir tanggul bronjong tidak kuat menahan derasnya sungai ciasem, beronjong kan paling bisa bertahan setahun, itu menurut saya loh.
Masa dari tahun 1928 Pemerintah Tidak bisa membangun Bendungan Leuwi Nangka, Dangdeur, Kab. Subang , kalah sama penjajah dong. ... Betul Tidak?
Jebolnya bendungan Leuwi Nangka yang terletak
di Kampung Warasan Kelurahan Dangdeur Kab. Subang belum kunjungi dibenahi. Para
petani mendesak Pemerintah secepatnya memperbaikin bendungan tersebut guna
menekan ancaman kekeringan di ribuan hektare sawah di 3 Kecamatan... Termasuk
sawah mamang tentunya.
“Saya mohon
kepada pemerintah agar secepatnya memperbaiki bendungan Leuwi Nangka”
Bendungan Leuwi Nangka yang mengairi sekitar 4.387
Ha yang dibangun pada tahun 1928, pascajebolnya bendungan tersebut pada April
2012 lalu, sudah diatasi dengan perbaikan sementara, yakni menggunakan
bronjong, serta mengalihkan arus sungai.
Bendungan dengan panjang awal sekitar 100 meter itu kini tinggal sekitar 40 meter dan dipasangi bronjong sekitar 8 meter. Kondisi ini tentu harus segera dibenahi karena mengancam lahan di 13 desa yang terdapat di 3 kecamatan kecamatan Pagaden Barat dan kecamatan Pagaden dan kecamatan Subang, terutama di 5 desa masing-masing Munjul, Margahayu , Bendungan, Gambarsari dan Neglasari kini sulitnya mendapatkan pasokan air dari bendungan leuwi nangka ..
Jika bendungan tidak segera diperbaiki maka kekeringan akan melanda sekitar 4.387 Ha pertanian termasuk sawah mamang .. hikhikhik . Jebolnya bendungan Leuwi Nangka yang terletak di Kampung Warasan Kelurahan Dangdeur beberapa waktu lalu belum kunjungi dibenahi. Petani mendesak Pemerintah secepatnya turun tangan guna menekan ancaman kekeringan di ribuan hektare sawah di 3 Kecamatan.
Jika tidak diperbaiki ribuan hektar sawah di daerah tersebut terancam kekurangan pasokan air selama musim kemarau ini.
Bronjong yang menjadi alternatif pembendung
air sementara yang teretak di pinggir Bendungan Leuwi Nangka Subang
pernah jebol beberapa kali, karena tidak
kuatnya menahan derasnya air.
Jumlah areal
kekeringan mencapai ribuan hektar, untuk itu perlu secepatnya pemerintah melakukan
upaya agar bendungan leuwinangka segera dibangun.
Pernah juga rombongan
petani pagaden barat beberapa waktu lalu mendatangi Ketua Komisi B DPRD Subang
Drs H. Sarmita, Ketua Komisi C Ir Beny Rudiono, serta Drs Lutfi
anggota DPRD Subang asal Pagaden Barat dari Praksi PAN.
Bronjong yang
dibuat secara gotong royong hanya kuat setahun, sekarang dikhawatirkan jika
beronjong tidak secepatnya diperbaiki akan berpengaruh kepada petani di wilayah
Pagaden Barat dan sekitarnya.
Bronjong yang
terbuat dari batu yang di ikat memakai tali kawat tidak kuat lagi menahan
gerusan air Sungai Ciasem yang alirannya sangat deras sekali.
Bronjong
tersebut dibuat secara gotong royong oleh petani sekitar, sebagai bendungan
sementara pengganti bendungan leuwi nangka yang jebol sebagian.
Katanya pihak
dari pemerintah Kab. Subang sudah meminta bantuan kepada staf presiden dan
rencananya akan diberi bantuan sebesar 30 miliar untuk membangun waduk Cinangka
tersebut yang dananya diambil dari dana bencana alam pusat. Tapi itu baru
katanya.. katanya... dan katanya. Buktinya sampai saat ini belum kunjung
datang, dan para petani cuma bisa berharap bantuan itu datang, harapan yang
entah masih berada dimana, karena belum kelihatan batang hidungnya... hehehe.
Apakah waktu
itu karena kampanye pemilihan Bupati Subang, dan salah satu calon supaya dapat
simpatik dari para petani termasuk saya... Jempol dah buat anda yang di
pemerintahan ide anda memang cemerlang, dan sekarang para petani akan menagih
janji anda, karena anda menang dalam pemilihan Bupati Subang.,,, Betul tidak
wahai para petani ?..... Betulll... Setujuuu.... Turunkan harga Kedelai ...
Hidup Petani... Hidup subang... Naikan harga Gabah... hehehe ngawur ah si
Mamang.
Mungkin
sekarang masih sibuk karena baru saya pemilihan Bupati Subang, jadi harap
maklum saja, dan bersabar wahai para petani... Sabar sih sabar tapi kalau
kekeringan dan gagal panen dan dampaknya pada isi perut apakah bisa sabar... Meskipun para petani seneng mainan lumpur dan berteman
dengan lumpur, tapi belum bisa kalau harus BERNAPAS DALAM LUMPUR. ... Betul
Tidak?.
Salam dari Mang
Situ Cijambe di Desa Balimbing Kec. Pagaden Barat seluas 80 hektar sekarang lagi dinormalkan kembali dengan dikeruknya lumpur dan perluasan situ, sebelumnya area situ menyempit karena di pakai sawah warga. Sebentar lagi para petani Kecamatan Pagaden Barat termasuk mamang dapat pasokan air yang melimpah dari Situ ini ...
Tetapi
aliran air dari hulu atau dari Bendungan Leuwi Nangka, Dangdeur, Kab. Subang tersendat karena Jebol...
mungkin nanti juga diperbaiki ding ... tapi sampai kapan? ya tunggu saja
tanggal mainnya....Mungkin sekarang lagi diproses .. kok prosesnya lama ya?.