Panen padi telah tiba,tradisi Derep masih tetap dilaksanakan di Pagaden Barat
Sampurasun... Rampes..
#Cerita pengalaman Mang Yono, Di Kecamatan Pagaden Barat jika tiba panen padi pemilik sawah biasanya ”ngabejaan ” woro – woro atau memberikan pengumuman kepada tetanggan bahwa padinya akan di panen hari pun di tentukan. Panen padi telah tiba,tradisi Derep masih tetap dilaksanakan di Pagaden Barat, oleh karena itu bagi siapa saja yang ikut “nyeblok” tandur atau menanam padi di sawahnya maka dipersilahkan potong padi jadi yang tidak ikut tandur tidak boleh ikut derep atau memotong padi, adapun pengupaha padi atau gabahnya dengan sistem bagi hasil panen.
Kalau di Tempat Mang Yono yaitu 1/6 itu sudah menjadi kesepakatan atau adat yang terbiasa di Kecamatan Pagaden Barat, Kab. Subang Jawa Barat, Indonesia.
Yang
melakukan derep yaitu, orang yang ikut nyeblok atau tandur sebelumnya, nanti
lain waktu akan saya tulis tentang nyeblok bagai mana tradisi neblok itu, dan
tradisi nyeblok pun masih di lakukan di kecamatan Pagaden Barat.
Yuk,
kembali lagi ke Topik, yang melakukan derep ini ia harus melakukan tandur,
memotong padi, ngagebot atau merontokan padi, sampai mengangkut ke tempat yang
ditentukan oleh pemilik padi, tergantung para pemilik sawah tersebut, kadang
ada yang dijual gabahnya di sawah itu juga atau kalau dekat diangkut ke Rumah
pemilik sawah termasuk Mang Yono.
Setelah
selesai tahapan, potong padi, ngagebot, ngarungan, ngunjal, maka dilakukan bagi
hasil 1/6.
Untuk
takaran ini ada yang dilakukan dengan cara ditakar dengan wadah boboko, said /
boboko besar, ataupun baskom dan alat lainnya yang bisa buat nakar, biasanya cara
menakar dengan cara ini tukang takar lupa karena suka di gabungkan misalnya
terus aja hitungan takaran sampai hitungan 6, 12, 18 dan seterusnya, eh sudah
banyak lupa tuh, berapa takaran yang sudah ia lakukan... hehehe. Nah cara kedua biar praktis dilakukan dengan
cara ditimbang, kalau ditimbang ini kan perkarung atau per dua karung jadi ada
tukang catatnya juga, kalau Mang Yono biasanya dengan cara ini, atau ada cara ketiga
Biasanya
setelah takaran itu tukang derep takarannya dikasih lebih, entah 3, 5 atau 10
takran, tergantung ke ikhlasan si pemilik sawah atau tanaman.
Tradisi
derep ini di tempat lain dengan para
tetangga untuk memanen padi tidak ada dan sudah digantikan dengan
model baru yaitu usaha baru memanen padi
yang lazim di sebut ” Tebasan ” atau panen padi dengan sistim borong. Para penebas ini setelah tender/ kesepakatan antara pemilik tanaman
dengan penebas maka memanen padi di lahan petani pun
dilaksanakan. Semua tenaga yang
berhubungan dengan pemotongan padi perontokan sampai pengangkutan ke mobil
semua dimobilisasi oleh penebas. Oleh karena itu saat ini pekerjaan penebas
padi merupakan usaha yang menjanjikan dan bisa meraup keuntungan yang cukup
besar dalam setiap panen.
Mungkin
untung ruginya tergantung penaksiran
penebas padi di lahan dilihat dari
kondisi tanaman padi disawah, jarang rapatnya padi dan juga luas lahan itu
sendiri.
Panen padi telah tiba,tradisi Derep masih tetap dilaksanakan di Pagaden Barat
Panen padi telah tiba,tradisi Derep masih tetap dilaksanakan di Pagaden Barat
Nimbang gabah pembagian hasil |