Tanggul Leuwinangka sudah selesai tapi air belum sampai
Sampurasun ... Rampes
Blog Mang Yono. Para petani di Kecamatan Pagaden Barat Kabupaten Subang mengeluh, karena sampai saat ini lahan sawah mereka belum mendapat pasokan air dari irigasi yang bersumber dari tanggul Leuwinangka Kelurahan Dangdeur, sebelumnya saya menulis tentang Petani Pagaden Barat sudah mulai konflik akibat berebut air. Padahal sekarang perbaikan tanggul darurat di bendung Leuwinangka telah selesai dan air dari sungai Ciasem sudah bisa masuk saluran irigasi.
Mungkin pembagian air dari irigasi Induk di Cidahu yang jaraknya dekat dengan Bendung Leuwinangka ke beberapa daerah belum merata. Area sawah di beberapa daerah seperti Margahayu, Bendungan, Rawa tirta, Tegal Sungsang, Cimacan, dan Bolang, Kecamatan Pagaden Barat belum mendapat pasokan air.
Para petani di daerah tersebut pada saat ini masih menggunakan Pompa yang di pasokan dari sumur pantek/sumur bor untuk mengairi sawahnya supaya tetap hidup tanaman padinya. Setahu saya air dari sungai Ciasem yang masuk ke irigasi sebelum Situ Cijambe melimpah seperti ke daerah Cidahu, Sumurgintung dan sekitarnya cukup besar. Tapi anehnya ke Tegal sungsang, cimacan, Gardu dan rawa tirta kiriman air belum ada sampai sekarang.
Areal sawah yang belum mendapat pasokan air di antaranya Blok Tegal Sungsang, dan Cimacan di Desa Bendungan, serta sawah di Blok Bolang Desa Munjul dan Margahayu. Semoga pihak terkait agar mengatur pasokan air sehingga bisa merata, dan air bisa masuk ke sawah petani di Pagaden Barat. Sebab bila pembagian ari terus tak merata. Seperti saya yang warga Kampung Gardu, Desa Bendungan. Sampai saat ini sawah di Blok Tegal Sungsang belum kebagian air dari Leuwi nangka. Padahal di hulu irigasi air melimpah, dengan kesulitan itu saya batalkan untuk menanam padi di sawah saya yang ada di Blok Tegal Sungsang, meskipun sawah tetangga dan yang lainnya pada ditanami padi, saya malah menanam palawija seperti Kacang ijo, kacang tanah dan mentimun, karena tanaman palawija tidak membutuhkan air yang banyak, dan air terus menerus .
Tapi syukurnya saya masih punya sawah di daerah Situ Cibandung yang bisa ditanami padi 3 kali dalam setahun, karena sumber air dari Ciasem cukup lancar. Di hulu tepatnya di dangdeur aliran sungai dibuat tanggul, yang satu mengalir ke daerah cibandung sedangkan aliran sungai satu lagi di alirkan ke situ Cijambe. Apa mungkin air tidak sampai karena sebelum daerah tegal sungsang, cimacan dan bolang, dikarenakan air dari Cidahu, sebelum sampai ke daerah itu terlebih dulu melewati situ Cijambe yang cukup luas, sehingga air dari irigasi mengisi situ tersebut.