Kokoprak bambu alat pengusir burung pipit disawah

Sampurasun ... Rampes.

MANGYONO.com - Kokoprak bambu alat pengusir burung pipit disawah.

Saat menjelang panenmerupakan waktunya harap-harap cemas bagi petani yang mempunyai tanaman padi di Cibandung, Pagaden Barat, Subang. Karena hama Burung pipit menyerang tanaman padi di daerah tersebut.

Untuk menanggulangi serangan burung ini para petani hanya dengan menghalau ataupun mengusir burung yang hinggap pada tanaman padi dan menjarah bulir padi muda dengan perlengkapan ataupun alat seperti orang-orangan sawah, melempar dengan ketapel ataupun bersorak sorai, menggantungkan botol air mineral kaleng bekas yang diisi kerikil dan diberi tiang lalu menggunakan tali dan ditarik - tarik sehingga menghasilkan suara, sehingga burung merasa terusik dengan suara yang timbulkan. Memasang pita plastik. Baca Cara mengusir burung pipit di sawah dengan plastik

 

Kokoprak bambu alat pengusir burung pipit disawah

Nah, di persawahan Cibandung sendiri ada satu alat yang cukup tradisional dan selalu digunakan untuk mengusir ataupun menghalau burung yang disebut dengan “Kokoprak”. Kokoprak ini berupa potongan bambu sepanjang 40 sampai dengan 80 cm yang diberi cowakan dari bagian ujung depan hingga mendekati pangkal, kemudian bagian pangkal dilubangi untuk memasukan pasak agar potongan bambu tersebut berjejer satu sama lainnya dan dibagian bawah sedikit ke pangkal bawah diberi palang atau pasak untuk hantaman potongan bambu. Selanjutnya masing-masing gabungan tersebut di panjer dengan tiang dan diberi tali untuk menggoyangkan, biasanya tali tersebut sampai ke saung / gubuk si petani. Tidak lupa pula jenis bambu yang digunakan harus jenis Bambu Tali dengan stuktur batang agak lentur karena akan menghasilkan bunyi yang cukup nyaring.

Kokoprak bambu tampak dari belakang.

Cara menggunakannya sendiri adalah cukup dengan memegang tali di saung kemudian diayunkan maka secara otomatis tiang akan goyang dan potongan bambu Kokoprak tersebut akan mengayun dan mengahantam bagian palang atau pasak bawah. Hantaman inilah yang menghasilkan suara nyaring dan keras sehingga burung akan merasa terusik dan pergi meninggalkan tanaman padi.

Kokoprak bambu tampak dari belakang pakai tali sampai ke saung.

Menurut saya jika kita menggunakan jaring dirasakan kurang efektif. Mengapa demikian?. Ya, untuk menyiapkan alat jaring saya harus menyiapkan biaya yang cukup besar untuk ukuran saya sebagai petani kecil. Jika untuk bersorak sorai terus menerus juga hal mustahil, nanti suaranya serak ... Hehehe. Para petani biasanya menjaga tanaman padi semenjak padi sudah mengeluarkan buah, paling tidak sekitar 3 sampai dengan 4 pekan dari pagi sampai sore kita harus bersorak sorai, khan habis tuh suaranya ... Heheh. Untuk itu alternative yang tidak begitu berat dan tidak harus mengeluarkan biaya adalah dengan membuat alat yang disebut Kokoprak ini. Ada juga Kokoprak yang hanya satu potongan bambu, nanti dilain kesempatan akan saya tulis ya ... hehehe.

Menggoyangkan Kokoprak bambu dari saung.

Ratusan ekor burung jenis burung pipit biasanya menyerang tanaman semenjak pukul 5.30 - 10 sorenya jam 3 sampai menjelang Maghrib. . Pemandangan seperti ini terlihat sudah seperti tradisi adanya bahkan menjadi agenda utama petani bahwa pada saat menjelang musim panen pekerjaan belum dianggap selesai karena hama masih mengintai tanaman padi.
 

Saya berharap segera menemukan metode atau solusi yang tepat sehingga hama burung ini bisa dihalau sebelum mereka mendekat ke arah tanaman. Sehingga petani tidak perlu bersusah payah menjaga tanaman padi dan pastinya hasil panen dengan hasil yang melimpah. 

Baca juga : 
Petani Pagaden Barat tetap kerja keras demi tanaman padi.
Vidio : Cara mengusir burung pipit di sawah dengan plastik  
Burung pipit serang tanaman padi di Cibandung, Subang 
Pestisida untuk penyemprotan tanaman padi 
Dosis penyemprotan tanaman padi 
Waktu untuk penyemprotan tanaman padi 
Pita plastik pengusir burung pipit di sawah