Gedebok ‘Banana Boat’ Favorit Para Bocah Berenang di Sungai
Gedebok ‘Banana Boat’ Favorit Para Bocah Berenang di Sungai
Asiiknya Mandi Disungai Dulu saat berenang pakai gedebong pisang / batang pisang saja sudah sangat seru, timbul tenggelam atau pakai gaya mengambang mengikuti arus air sangat menyenangkan.
Atau berlomba dengan gaya renang yang tidak pernah diajarkan di sekolah, di sekolah desa memang tidak pernah ada guru yang mengajarkan berenang... Tapi saya bisa berenang dan selalu juara di desa itu... Hehehe.
Gedebok ‘banana boat’ Favorit Para Bocah Berenang di sungai
Entah bagaimana caranya, yang
penting menang, rasanya sudah hebat sekali. Berenang di sungai akan
semakin seru saat debit air bertambah dan arusnya rada deres... Serasa ada tantangan... Hehehe.
Para
bocah yang lebih besar akan berlari ke kebun siapa saja dekat sungai
yang memiliki pohon pisang, biasanya ada saja pohon pisang yang tumbang,
lalu kami memotong gedebok pisang dengan ukuran tertentu lalu
tertatih-tatih mengusung atau menyeret benda yang lumayan berat
dibandingkan tubuh kecil kami itu ke sungai... Selanjutnya kami menggabungkan 3-4 gedebong digabungkan dengan bambu atau tali tambang, tapi ada juga yang memakai gedebong pisang hanya satu, ini buat 1 orang dan gak bisa di naiki.
Mulailah kami menaiki
gedebok tersebut sambil menjerit-jerit dan tertawa, karena di dalam arus
yang deras pergerakan gedebok kerap tidak seimbang, menabrak dinding
sungai atau meluncur terlalu cepat.
Saat tersadar si
banana boat sudah jauh dari pandangan, salah satu dari kami pun naik ke
darat, berlari secepat kilat di tepian sungai untuk mengejar tunggangan
kami yang kabur tanpa perasaan meninggalkan tuan majikan.... Hahah.
Dalam
pengejaran kadang beruntung, kadang sebaliknya. Jika gedebok pisang itu
sampai mencapai area terjunan air, alarm bahaya segera berbunyi di dalam
kesadaran kami para bocah, tanda harus menyerah dan sudah waktunya
menghentikan pengejaran.
Syukurlah, waktu kami mandi belum ada anak yang
meninggal gara-gara berenang di sungai.