Menanam Padi di Pagaden Barat Kabupaten Subang
Menanam Padi di Pagaden Barat Kabupaten Subang
Assalamu'alaikum..... Sampurasun.... Rampes.. Pertanian, ketemu lagi dengan Mang Yono.. Sebagai orang Subang uing Saya harus bisa bertani karena Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang memiliki areal lahan sawah terluas ketiga di Jawa Barat setelah Indramayu dan Karawang, sekaligus merupakan penyumbang / kontributor produksi padi terbesar ketiga di Jawa Barat. Luas lahan sawah pada tahun 2010 tercatat seluas 84.929 hektar atau sekitar 41,39% dari total luas wilayah Kabupaten Subang. Sementara jumlah produksi di Kabupaten Subang pada tahun 2010 yaitu 959.533 ton. kata bapak Bupati. meskipun Saya tidak mempunyai sawah yang luas.
Beginilah kira - kira cara menanam atau bercocok tanam Padi
A.Benih
Dengan jarak tanam 25 x 25 cm per 1000 m2 sawah membutuhkan 1,5-3 kg. Jumlah ideal benih yang disebarkan sekitar 50-60 gr/m2. Perbandingan luas tanah untuk pembenihan dengan lahan tanam adalah 3 : 100, atau 1000 m2sawah : 3,5 m2 pembibitan
B.Perendaman Benih
Benih direndam air, selama 6-12 jam. tiriskan dan masukkan karung goni, benih padi yang mengambang dibuang. Selanjutnya diperam menggunakan daun pisang atau dipendam di dalam tanah selama 1 – 2 malam hingga benih berkecambah serentak.
C.Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Persemaian diairi dengan berangsur sampai setinggi 3 – 5 cm. Setelah bibit berumur 7-10 hari dan 14-18 hari, dilakukan penyemprotan dengan dosis 2 tutup/tangki
D. Pengolahan tanah
Seperti apa sih sebenarnya cara yang dilakukan oleh para petani dalam membajak sawah mereka ? Jawabannya adalah mereka membajak sawah dengan menggunakan peralatan sebagai berikut ini :
- Bagi petani yang memiliki luas lahan sedikit maka dia akan membajak sawahnya hanya dengan menggunaka cangkul dan peralatan standard seadanya atau bisa dikatakan peralatan seadanya saja
- Bagi petani yang memiliki luas lahan cukup luas maka dia akan menggunakan tenaga sapi atau kerbau untuk membajak sawah nya tersebut
- Bagi petani profesional yang memiliki lahan yang luas biasanya menggunakan traktor tangan dalam membajak sawahnya, sehingga dengan bantuan traktor sawah nya akan lebih cepat selesai dibandingkan hanya dengan menggunakan cangkul dan tenaga sapi atau kerbau.
E. Pemindahan benih
Bibit yang siap dipindah tanamkan ke sawah berumur 21-40 hari, berdaun 5-7 helai, batang bawah besar dan kuat, pertumbuhan seragam, tidak terserang hama dan penyakit.
F. Pemupukan
G. Pengolahan lahan ringan
Dilakukan pada umur 20 HST, bertujuan untuk sirkulasi udara dalam tanah, yaitu membuang gas beracun dan menyerap oksigen. bisa menggunakan Kerbau atau traktor
H.PENYIANGAN
Penyiangan rumput-rumput liar seperti jajagoan, sunduk gangsir, teki dan eceng gondok dilakukan 3 kali umur 4 minggu, 35 dan 55.
I. PENGAIRAN
Penggenangan air dilakukan pada fase awal pertumbuhan, pembentukan anakan, pembungaan dan masa bunting. Sedangkan pengeringan hanya dilakukan pada fase sebelum bunting bertujuan menghentikan pembentukan anakan dan fase pemasakan biji untuk menyeragamkan dan mempercepat pemasakan biji.
J. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
K. PANEN DAN PASCA PANEN
·Panen dilakukan jika butir gabah 80 % menguning dan tangkainya menunduk
· Alat yang digunakan ketam atau sabit
· Setelah panen segera dirontokkan malainya dengan perontok mesin atau tenaga manusia
· Usahakan kehilangan hasil panen seminimal mungkin
Setelah dirontokkan diayaki (Jawa : ditapeni)
· Dilakukan pengeringan dengan sinar matahari 2-3 hari
· Setelah kering lalu digiling yaitu pemisahan gabah dari kulit bijinya.
· Beras siap dikonsumsi.