Wayang Golek Tokoh Cepot
Sampurasun .... Rampess....
Ketemu lagi dengan mamang, kali ini mamang mau nulis tentang Wayang Golek Tokoh Cepot, dalam lakon pewayangan, Astrajingga atau Cepot memegang peran penting.
Maka tak heran kehadirannya sangat ditunggu-tunggu. Tidak hanya banyolannya
yang mengocok perut, tetapi daya kritisnya menggelitik, khas kaum pinggiran.
Tak jarang kehadirannya menjadi anti klimaks dalam sebuah lakon.sosoknya
sederhana
Lebih asik sambil dengerin lakon :
Wayang Golek Astrajingga Sabda Guru bagian 1
"Speaker Computer anda dinyalakan ...."
Cepot/Astrajingga
ini merupakan persi sunda atau Jawa Barat mungkin didaerah Jawa Tengah atau Jawa Timur
ceritanya berbeda ya. Menurut sumber
yang mamang baca begini...
Cepot merupakan
anak angkat Sanghyang Ismaya (semar). Bicaranya kekanak-kanakan tapi selalu
penuh makna. Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara Dawala ( Petruk ) dan
Gareng dari
pasangan Semar Badranaya dan Sutiragen. Wataknya humoris, suka banyol ngabodor,
tak peduli kepada siapa pun baik ksatria, raja maupun para dewa. Kendati begitu
lewat humornya dia tetap memberi nasehat petuah dan kritik.
Lakonnya biasanya dikeluarkan oleh dalang di tengah kisah. Selalu menemani para ksatria, terutama Arjuna, Ksatria Madukara yang jadi majikannya. Cepot digunakan dalang untuk menyampaikan pesan-pesan bebas bagi pemirsa dan penonton baik itu nasihat, kritik maupun petuah dan sindiran yang tentu saja disampaikan sambil guyon.
Dalam berkelahi atau perang, Sastrajingga biasa ikut dengan bersenjata bedog alias golok dan selalu memakai ikat kepala ( iket ). Sastrajingga merupakan tokoh panakawan putra Semar Badranaya.
Sastra adalah tulisan. Jingga adalah merah. Si Cepot adalah gambaran tokoh wayang yang mempunyai kelakuan buruk ibarat seorang siswa yang mempunyai rapot merah.
Namun demikian ia sangat setia mengikuti Semar kemana saja dia pergi.
Kehadirannya dalam setiap pagelaran wayang golek sangat dinanti-nanti karena kekocakannya. Asep Sunandar Sunarya menjadikan si Cepot sebagai kokojo / tokoh unggulan pada setiap pagelaran. Bahkan tanda tangan Asep Sunandar ditulis atas nama Cepot.
Lakonnya biasanya dikeluarkan oleh dalang di tengah kisah. Selalu menemani para ksatria, terutama Arjuna, Ksatria Madukara yang jadi majikannya. Cepot digunakan dalang untuk menyampaikan pesan-pesan bebas bagi pemirsa dan penonton baik itu nasihat, kritik maupun petuah dan sindiran yang tentu saja disampaikan sambil guyon.
Dalam berkelahi atau perang, Sastrajingga biasa ikut dengan bersenjata bedog alias golok dan selalu memakai ikat kepala ( iket ). Sastrajingga merupakan tokoh panakawan putra Semar Badranaya.
Sastra adalah tulisan. Jingga adalah merah. Si Cepot adalah gambaran tokoh wayang yang mempunyai kelakuan buruk ibarat seorang siswa yang mempunyai rapot merah.
Namun demikian ia sangat setia mengikuti Semar kemana saja dia pergi.
Kehadirannya dalam setiap pagelaran wayang golek sangat dinanti-nanti karena kekocakannya. Asep Sunandar Sunarya menjadikan si Cepot sebagai kokojo / tokoh unggulan pada setiap pagelaran. Bahkan tanda tangan Asep Sunandar ditulis atas nama Cepot.
Wayang Golek biasanya di tayangkan di acara TV atau di Radio atau pun di hajatan - hajatan, acara sunatan, perkawinan, Ulang tahun, Ruwatan bumi dan sebagainya.....
Bersambung...
Terimakasih sobat sudah membaca tulisan mamang tentang Wayang Golek Tokoh Cepot natikan sambungannya ya heheh...