Cerita Karnadi Anemer Bangkong
Sampurasun ... Rampes ...
Karnadi Anemer Bangkong adalah sebuah film komedi Hindia Belanda tahun 1930 ( mamang belum lahir ) yang disutradarai G. Kruger.
Film ini dianggap sebagai film suara pertama di negara ini, meski kualitas suaranya buruk dan sebagian adegan tidak bersuara. Alurnya didasarkan pada sebuah novel Sunda ternama.
Poto mamang cuma numpang tenar hehehe |
Mengisahkan Karnadi yang hidupnya melarat serta memiliki tampang yang sangat buruk dan sudah memiliki tiga anak ternyata memiliki hasrat untuk kawin lagi. Suatu hari Karnadi melihat seorang wanita cantik di pasar, bernama Eulis Awang anak orang kaya. Terpesona oleh pandangan pertama... suiiit... suiiit, Karnadi lalu mengikuti Eulis Awang yang pulang naek delman. Setelah tahu dimana tempat tinggal Eulis Awang, Karnadi lalu mengatur siasat buruknya agar bisa menikahi Eulis Awang.
Sahabatnya, Marjum, diminta untuk meminjam pakaian lengkap kepada Raden Sumtama. Marjum juga disuruh untuk mengabari Nyi Usni bahwa Karnadi, suaminya, tertabrak mobil dan harus dirawat di rumah sakit. Selain itu, ayam milik Karnadi harus dijual untuk biaya di rumah sakit. Karnadi tahu bahwa istrinya tidak akan berani datang ke rumah sakit.
Maka dengan bekal uang hasil menjual ayam serta baju pinjaman, Karnadi datang ke rumah Eulis Awang. Ia menyamar sebagai Raden Sumtama, seorang anemer (pemborong) yang sangat kaya dan baru beberapa bulan ditinggal istrinya wafat. Mas Sura, ayah Eulis Awang percaya saja kepada semua bualan Karnadi hingga akhirnya menerima begitu saja lamaran Karnadi. Eulis Awang pun yang awalnya tidak senang karena melihat fisik Karnadi, akhirnya menerima bujukan orang tuanya disamping karena kekayaan calon suaminya.
Maka singkat cerita, Karnadi berhasil memperistri Eulis Awang. Tetapi kebusukan Karnadi pada akhirnya akan terbongkar. Karnadi yang dipaksa pulang oleh Marjum, mendapati istri pertamanya sakit parah sedangkan dua anaknya meninggal dunia. Sementara Eulis Awang marah dan malu setelah mengetahui penipuan itu, ternyata suaminya tak lebih dari orang melarat, bukan Raden Sumtama anemer yang kaya raya itu. Di akhir kisah Karnadi mati bunuh diri tenggelam di sungai Citarum.