Potret pertanian yang sedang dialami Indonesia, mau dibawa kemana petani ini?
Sampurasun...
Rampes.. Pertanian, Poto sawah mamang dibawah ini salah satu Potret pertanian yang sedang dialami Indonesia, mau dibawa kemana petani ini?.
Perubahan iklim menjadi salah satu penyebab dalam penurunan produksi pertanian
di Indonesia.
Cuaca
yang tak menentu menjadikan musim kemarau yang lebih panjang dan tidak menentu
dan mempunyai patokan, akibatnya saya gagal panen karena kekeringan. Musim
hujan pun menjadi lebih pendek tetapi curah hujan tinggi akibatnya air meluap
dimana - mana, menyebabkan saya gagal panen juga karena bencana banjir melanda
sawah dan ladang mamang. Perubahan iklim juga mengakibatkan datangnya hama
penyakit yang menyerang tanaman padi serta tanaman pangan lainnya.
Gencarnya isu perubahan iklim semakin hari menjadi topik pembicaraan diberbagai kalangan dan orang – orang pintar di atas sanah. banyak hal yang telah di lakukan, tetapi problema ini tak kunjung selesai dan menemukan solusinya. Apa benar perubahan iklim ini menjadi satu-satunya faktor menurunnya produksi pertanian?, jawabanya mungkin ya mungkin juga tidak... maklum sayah, gak bisa mikir sejauh itu.
Sawah Mang Yono gersang |
Sepertinya
cara ataupun alat yang digunakan petani - petani untuk bertani dari zaman
dahulu kala sampai zaman moderen sekarang ini sama saja. Padahal zamannya sudah
beda, iklimnya pun sudah berbeda, apakah bisa cara yang sama dipakai untuk
keadaan iklim yang berbeda?... mamang ini gak bisa jawab juga, maklum gak bisa
mikir kesitu juga, biar dah orang – orang yang pintar diatas sana yang bakal
berdebat dan menemukan jalan keluarnya.
Anak mang " Gugum" main kesawah |
Dahulu saja orang kirim surat, sekarang sudah zaman sms atau email. Apakah tidak bisa teknologi pertanian semakin maju sama halnya dengan surat yang berubah menjadi sms atau email?.... pertannyaan ini juga gak bisa mamang jawab... hehehe.
Miris
sekali negara yang disebut sebagai negara agraris, tekonologi pertaniannya
tebelakang. Harusnya kita iri dengan tekonologi sektor lain yang semakin
canggih ( bukan cangegang bari kiih).
Para
petani di Indonesia masih menggunakan ala-alat pertanian tradisional, mungkin
saat ini pun masih ada petani yang membajak sawahnya dengan kerbau. Bukan
berarti yang tradisional itu tidak benar, dan yang modern itu sesuatu yang
benar.
Poto khayalan, Mang Yono ngawuluku |
Sumber
mata air dengan kemajuan teknologi bisa untuk di alirkan ke daerah yang lebih
atas atau pegunungan, seperti yang telah dilakukan para petani di Kecamatan
Parung Panjang, Bogor. Villa Hutan Jati, nama kawasan ini, didedikasikan
sebagai lahan percontohan tentang ikhtiar mengobati bumi yang rusak akibat
eksploitasi manusia. Motonya: "Bersama Sembuhkan Bumi". Bukankah itu
menjadi salah satu bukti bahwa teknologi pertanian bisa dijadikan sebagai
bentuk adaptasi perubahan iklim.
Apapun
yang diupayakan untuk merubah kondisi pertanian saat ini harus mengedepankan
sisi ekologi, agar ekosistem lingkungan tetap terjaga. Sehingga keadilan iklim
bisa terjadi dan petani pun menjadi sejahtera...
Saung Mang Yono |
Bukankah
jika kondisi pertanian dan pangan kita aman, negara kita pun akan aman tentram....
Betul Tidak?