Saya Rela Jadi Kuli Demi Keluarga
Sampurasun ....
Rampes... # Cerita
Pengalaman Mang Yono, Saya Rela Jadi Kuli Demi Keluarga, Malu menjadi seorang
kuli di sebuah proyek dan harus bermandikan keringat dahulu hanya untuk
mendapatkan uang, itu tidak berlaku bagi sayah.
Embel – embel dibelakang atau
didepan nama belum tentu menjadi jaminan seseorang akan diterima bekerja di
sebuah perusahaan apalagi notabene perusahaan sekarang selalu mengutamakan
pengalaman kerja, jangan berharap ingin mendapatkan gaji yang cukup tinggi,
meskipun terkadang ada juga mereka yang beruntung mendapatkan pekerjaan dengan
gaji yang cukup besar karena rejeki itu Alloh yang mengatur.... Betul Tidak?.
Poto dokumen Mang Yono |
Jika ketika
sekolah atau pun kuliah tingkat I sampai tingkat III dahulu keinginan
untuk cepat lulus dan mendapatkan gelar sarjana dalam waktu yang singkat adalah
sebuah cita-cita dan ambisi, yang membuat sebagian rambut di kepala menjadi
kurang subur. Akan tetapi ketika sedang melaksanakan Ujian Akhir, pikiran tersebut hilang karena beberapa bayangan sudah
tampak di depan mata. Bukan status pengangguran yang mengkhawatirkan akan
tetapi status penilaian masyrakat terkadang sedikit ekstrim. Hidup di tengah
masyrakat terkadang lebih kejam dibandingkan dengan nilai merah dari Guru.
Poto dokumen Mang Yono |
Hidup tanpa kekurangan dan
berkecukupan adalah menjadi impian setiap orang meskipun mereka tentunya harus
bekerja keras sehingga rela mengorbankan beberapa hal yang bagi sebagian orang
tentunya sangat mustahil dilakukan. Terkadang mereka harus rela pergi jauh
meninggalkan dekapan hangatnya keluarga dan orang yang dicintainya demi untuk
mendapatkan penghidupan yang lebih layak dan lebih baik.
Begitupun dengan Yono (Mang Yono), karena
terlahir sebagai keluarga yang berkekurangan sehingga telah terbiasa untuk
bekerja keras dan menjadi kuli di proyek, untuk mendapatkan posisi nyaman dan
penghasilan yang lumayan cukup untuk sekedar memanjakan diri sesaat.
Bagaimana kita membiayai
pulsa dan modem internet bahkan untuk modal pacaran di malam minggu kalau
setelah lulus sekolah atau kuliah masih menganggur dan untuk membiayai semuanya
itu masa kita harus bergantung pada orang tua, mau di taruh dimana muka ini
coba. Meskipun sebenarnya orang tua
tentunya akan selalu memberi lebih jika kita memang memintanya, karena
bagaimanapun juga kasih sayang mereka akan selalu beserta kita sepanjang
masa... Kasih ibu sepanjang beta.... Betul?.
Poto dokumen Mang Yono |
Meskipun terkadang badan terasa
terbakar karena panasnya matahari atau tangan lecet karena terjepit besi, akan
tetapi setelah mendapatkan uang hasilnya semua itu akan terasa hilang tak terasa.
Nanti kalau uangnya sudah habis baru
sadar ... hehehe.
Dan ternyata uang hasil kuli
tersebut lebih nikmat dirasakan ketika kita menggunakannya, mungkin karena terasa
sulitnya mencari uang sehingga hasil kerja keras tersebut sangat berasa jika
kita hendak menghabiskannya atau berlaku boros.
Itulah dulu sekitar tahun 1996 sampai tahun 2009,
sekarang meskipun dengan status agak berbeda tetap saja masih menjadi kuli.
Tapi semua itu terasa indah dan sangat indah ketika sekarang setelah 14 tahun
lamanya masih mengingat ketika tengah malam harus membawa besi dan alat kerja.
Ketika semua mata sedang terlelap dibuai mimpi saya harus bermandikan keringat
demi sebuah mimpi dansebuah harapan.
"Jadi, adakah sahabat - sahabit
yang ingin mencoba menjadi kuli proyek…?"