Daun Mengkudu / Pace yang selalu hadir.
Sampurasun ...... Rampes...
Blog Mang Yono. Dalam kesempatan kali ini Blog Mang Yono mau menuliskan tentang Daun mengkudu memang terasa pahit namun bagi kebanyakan masyarakat di daerah saya yaitu tepatnya di Kampung Gardu, Pagaden Barat, Subang.
Daun mengkudu biasanya dimasak sebagai sayuran, pepes daun mengkudu, urap, lalap matang. Atau bisa juga hanya dengan direbusdan dimakan atau juga bisa di tumis alias di oseng. Rebus atau oseng daun mengkudu ini harus ada dan biasa ada di acara tertentu.
Daun Mengkudu / Pace
Misalnya dalam acara “ngahiras” atau membangun rumah, acara “ngala suluh” mencari atau menyiapkan kayu bakar untuk acara perhajatan, acara ngopak, ngadodol yaitu acara membuat kue untuk persiapan perhajatan seseorang, dan biasanya yang menyiapkan makanan yaitu yang mau mengadakan perhajatan biasanya daun mengkudu biasa di masak dengan ikan peda (ikan asin) dan sambal goreng.
Baca : Tumbuhan yang bisa dijadikan lalapan mentah
Tapi jangan sekali – kali atau coba – coba sobat mengkonsumsi daun mengkudu di buat lalapan mentah, yaitu dikonsumsi secara mentah soalnya rasanya gak enak kalau mentah heheheh.
(1). Cara memasak atau merebusnya daun mengkudu sih bermacam – macam ada yang di godok atau dengan cara dikukus, ada yang menambahkan sedikit pemanis atau gula ada yang tidak menambahkan pemanis.
(2). Kalau yang ditumis atau di oseng sih cara memasaknya hampir sama dengan cara menumis daun pepaya, kangkung, bayam atau daun singkong.
Selain untuk menemani makan nasi daun dari mengkudu ternyata banyak khasiatnya dan banyak digunakan sebagai obat herbal yaitu katanya bisa digunakan untuk mengobati disentri, kejang usus, pusing, demam, muntah-muntah, diabetes, ambeyen. Kalau cara meraciknya saya belum tau dan katanya air rebusan dari daun mengkudu ini yaitu untuk mengecilkan rahim atau untuk ibu – ibu pasca melahirkan.