Cerita Burung pipit dan buku catatan Ayah
Cerita Burung pipit dan buku catatan Ayah
#Kiriman Sahabat. Cerita Burung pipit dan buku catatan Ayah ini adalah cerita kiriman dari Rismawati Rizkia ke email yonokaryono8(at)gmail(dot)com, kiriman - kiriman sebelumnya yang saya terbitkan di Blog Mang Yono yaitu kiriman dari Indah P yaitu Misteri Bangku Sekolah Yang Kosong dan kiriman dari kang Cakrud Cerita Tukang Sayur dengan BlackBerry
Yuk kita simak Cerita Burung pipit dan buku catatan Ayah
Pagi itu terlihat seorang Remaja dan bapaknya sedang berada di teras depan rumahnya. Remaja tersebut terlihat sedang serius membaca buku sambil duduk di kursi bambu, sedangkan Ayahnya sedang menyapu daun - daun yang berserakan di halaman.Pagi itu terlihat seorang Remaja dan bapaknya sedang berada di teras depan rumahnya. Remaja tersebut terlihat sedang serius membaca buku sambil duduk di kursi bambu, sedangkan Ayahnya sedang menyapu daun - daun yang berserakan di halaman.
Rismawati Rizkia dan teman |
“Lihat, Nak. Apa itu?”
Si Anak mengangkat kepalanya dan melihat apa yang sedang ditunjuk oleh Ayahnya.
“Burung Pipit!” jawab si Anak yang kemudian kembali membaca buku.
Burung pipit itu kemudian terbang dan hinggap di ranting pohon bunga yang lain yang masih berada di dalam halaman rumahnya.
Sang Ayah melihat burung itu sebentar, kemudian kembali bertanya kepada anaknya.
“Apa itu, Nak?”
Si Remaja menghela napas panjang, sepertinya sudah agak jengkel dengan pertanyaan tersebut.
“Pipit!” jawabnya ketus.
Kemudian burung pipit itu terbang dan hinggap di pagar rumahnya.
“Apa itu?” tanya sang bapak lagi.
Si pemuda mulai merasa jengkel.
“Pipit… Pipit… Kata saya juga dari tadi pipit… pipit, Masa Burung pipit saja Tidak Tahu!”
Baca juga :
LANGIT YANG TERSENYUM ( Bagian ke 1 )
Cerita Burung pipit dan buku catatan Ayah
Sang Ayah menatap anaknya dalam-dalam. Si Pemuda itu kembali membaca Bukunya sambil menggerutu sendiri. Tak lama kemudian sang Ayah masuk ke dalam rumah, mengambil buku catatan pribadinya yang mulai kusam dan menguning, dan kemudian menghampiri anaknya.
“Coba kau baca tulisanku ini. Baca yang keras,” ujar si Ayah.
Sang pemuda agak kaget, kenapa tiba-tiba disuruh baca buku harian milik Ayahnya? Namun, ia mengambil buku harian milik Ayahnya itu, membuka halamannya, dan membacanya dengan suara keras.
“Pada suatu Pagi Saya dan anak saya tercinta yang masih berumur 3 tahun sedang berada di halaman rumah. Anak saya adalah anak yang sangat lucu. Saya begitu mencintainya. Setiap Pagi kami memang selalu bersama-sama, menikmati pemandangan sekitar atau hanya sekedar bercanda gurau. Asal tahu saja, anak saya ini ingin tahunya besar sekali. Apa pun yang ia lihat, ia selalu tanyakan kepada saya. Seperti pagi ini, misalnya. Tadi ketika kami sedang bermain, tiba-tiba seekor burung pipit hinggap di pohon bunga. Anak saya melihat burung pipit itu dan bertanya kepada saya.
‘Lihat, apa itu, Ayah?’
‘Itu pipit, Anakku,’ jawab saya sambil membelai rambutnya.
“Lantas burung pipit itu terbang dan hinggap di dahan-dahan pepohonan.
‘Apa itu, Ayah?’
‘Pipit,’ jawab saya sambil tersenyum.
‘Itu apa, Ayah?’
‘Pipit.’
‘Apa itu, Ayah?’
‘Pipit.’
‘Itu apa, Ayah?’
‘Pipit.’
‘Apa itu, Ayah?’
‘Pipit.’
‘Itu apa, Ayah?’
‘Pipit.’
‘Apa itu, Ayah?’
‘Pipit.’
“Aku selalu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu sambil memeluk anak saya. Saya masih ingat, ia bertanya seperti itu sebanyak 30 kali, dan saya selalu menjawabnya. Saya senang sekali mendengar pertanyaan-pertanyaan yang meluncur dari mulut anak saya yang mungil itu.”
Setelah membaca tulisan sang Ayahnya, si pemuda itu segera memeluk Ayahnya sambil meminta maaf berkali-kali. Air mata menetes di kedua pipinya.
Penulis : Rismawati
Saya terharu membaca cerita ini, yang dikirim oleh Teh Rismawati , kemudian saya terbitkan di Blog Mang Yono.
Anda Berminat menulis di Blog Mang Yono?. Untuk menyemarakkan Blog Mang Yono di dunia maya, Admin Blog Mang Yono menerima kiriman artikel dari pembaca untuk dipublish di Blog Mang Yono pada KIRIMAN SAHABAT. Bila Anda ingin mengirimkan tulisan dapat mengirimkan melalui e-mail (blogmangyono@gmail.com), bisa juga tulisan dikirim melalui pesan Facebook saya atau bisa juga tulisan diantar langsung ke Rumah saya hehehe. Anda Berminat menulis di Blog Mang Yono ?