Antara tol Cikampek - Palimanan (Cipali) dan PT Dahana
Sampurasun ... Rampes ..
Blog Mang Yono. Mudik tahun 2014 terkena macet di jalur tengah Subang – Purwakarta, mudah – mudahan ditahun depan tidak terjadi kemacetan dengan selesainya Tol Cikampek – Palimanan atau biasa disebut dengan Cipali, yang katanya Proyek tol Cikampek-Palimanan (Cipali) sepanjang 116 kilometer ditargetkan rampung pada Juni 2015. Pembangunan jalan bebas hambatan ini dibiayai dengan kredit sindikasi 22 bank
Dengan adanya tol Cikampek - Palimanan sepanjang 116 kilometer ini lima Kabupaten yakni Purwakarta, Subang, Majalengka, Indramayu dan Cirebon akan mendapat banyak kentungan akan membuka jalur baru bagi lima kabupaten yang tentu akan meningkatkan aksesibilitas dan menarik investasi. Silahkan baca juga Pembuatan Jalan Tol Cikampek - Palimanan
Poto ini saya jepret di Proyek Tol Desa Balingbing, Subang |
Jalur baru menuju jalan tol Cikampek-Palimanan sangat menguntungkan dan memudahkan mobilitas barang dan jasa sehingga bisa dipastkan akan memicu percepatan pembangunan di daerah-daerah itu. Jarak dari rumah saya ke tol ini sekitar 3 Km yang ada di Desa Balingbing, Pagaden Barat, Subang, tapi ke Gerbang tolnya agak jauh juga ding, Rencananya gerbang tol di daerah Subang yaitu ada 2, tepatnya di Kalijati dan Cilameri.
Kalau sekarang mau menuju Kabupaten Subang harus melalui jalur tengah dan jalur Pantura, tapikalau sudah selesai jalan tol Cipali bisa lebih cepat untuk menuju daerah subang dengan masuk Tol Cipali dan keluar gerbang tol kali jati atau Gerbang tol Cilameri
Tanah sudah dipadatkan saya jepret di Desa Balingbing |
Dampak lain dari tol Cipali ini mungkin menurut saya akan meningkatkan berbagai sektor usaha di Kabupaten Subang, terutama pariwisata.
Nah ngomong – ngomong pintu tol Cilameri, Subang saya teringat dengan fasilitas pengembangan dan produksi bahan peledak modern dan terbesar di Asia Tenggara atau ASEAN. Fasilitas tersebut dimiliki oleh PT DAHANA (Persero).
PT DAHANA (Persero) ikut terimbas dampak pembangunan jalan bebas hambatan tersebut. Bukan imbas karena perusahaan harus rela lahannya diserahkan untuk kepentingan pembangunan. Ini justru memberi dampak positif strategis kawasan Energetic Material Center (EMC) milik PT Dahana di masa mendatang.
Akses pintu masuk tol Cipali dengan EMC hanya berjarak kurang dari 5 kilometer. Pembangunan akses pintu tol yang tepat berada “di depan muka” kawasan EMC menjadikan kompleks pabrik, laboratorium, perkantoran, dan pergudangan ini menjadikannya bernilai sangat strategis. Kalau dari Dangdeur, SMA 2 Subang sekitar 15 Km ke pabrik ini, karena di plang depan SMA 2 ada plang menuju PT Dahana 15 Km lagi heheh.
Perusahaan pelat merah yang telah berdiri sejak tahun 1966 ini mampu mengembangkan dan memproduksi bahan peledak untuk keperluan militer dan industri non militer di dalam dan luar negeri.
Pabrik milik PT DAHANA (Persero) tersebar di seluruh negeri namun pusat produki bahan peledak tingkat tinggi (high explosive) berada di area pabrik energetic material center, Kantor Manajemen Pusat di Desa Sadawarna, Kecematan Cibogo, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Sekarang PT DAHANA (Persero) ini termasuk daerah terpencil karena harus menempuh perjalanan darat selama 3,5 jam dari Jakarta. Setelah keluar gerbang tol Cikampek arah Sadang, mobil harus bertarung dengan buruknya kualitas jalan selama 1 jam bahkan 2 atau 3 jam. Silahkan baca juga postingan tentang Jalur tengah Subang – Sadang, Purwakarta Macet 7 Jam
Green building PT DAHANA Subang . Sumber poto dahana.com |
Pabrik di Subang merupakan pusat pengembangan produk bom komersial dan militer berdaya ledak tinggi (high explosive). Produk karya Dahana juga dijual hingga ke 26 negara.