Kamarang tiwuan, serangga, tawon, lebah

Sampurasun ... Rampes...

Blog Mang Yono. Serangga, kalau di daerah saya bisa disebut Kamarang tiwuan, engang, nyiruan . Gigitan serangga seringkali menyebabkan bengkak, kemerahan, rasa sakit cenat - cenut, dan gatal-gatal.

Reaksi tersebut boleh dibilang biasa, bahkan gigitan serangga ada yang berakhir dalam beberapa jam sampai berhari-hari. 

Serangga / kamarang tiwuan BERKUMPUL di tiang kanopi rumah saya. Biasanya serangga ini menyukai daerah yang dingin untuk membuat sarang

Dulu waktu kecil saya sering digigit kamarang tiwuan atau Kumbang / Serangga. Memang sih yang salah saya, karena mengambil sarang – sarang dan mengambil larva serangga untuk umpan mancing ikan, tapi setelah dipepes kadang gak jadi, karena umpan pepes larvanya habis dimakan saya heheh. Bukan saya saja sih yang suka makan larva dari Serangga / kumbang, tapi teman saya juga sama heheh.  Memang betul serangga tidak akan menyerang kecuali kalau mereka digusar atau diganggu. Kebanyakan gigitan dan sengatan digunakan untuk pertahanan. Gigitan serangga untuk melindungi sarang mereka yang akan diambil.

Baca juga : Cerita berburu telur burung Pipit, Anak burung, Sarang burung pipit

Sebuah gigitan atau sengatan dapat menyuntikkan bisa(racun) yang tersusun dari protein dan substansi lain yang mungkin memicu reaksi alergi kepada penderita. Gigitan serangga juga mengakibatkan kemerahan dan bengkak di lokasi yang tersengat. Kebanyakan lokasi yang sering disengat yaitu daerah mata, hidung dan pipi.

Ketika lebah menyengat, dia melepaskan seluruh alat sengatnya dan sebenarnya ia mati ketika proses itu terjadi. Seekor tawon dapat menyengat berkali-kali karena tawon tidak melepaskan seluruh alat sengatnya setelah ia menyengat.

Kulit yang terkena gigitan bisa rusak dan terinfeksi jika daerah yang terkena gigitan tersebut terluka. Jika luka tersebut tidak dirawat, maka akan mengakibatkan peradangan akut..

Kalau untuk pengobatannya saya bisa dengan mengoleskan lumpur pada daerah yang disengat.