Pentingnya Air Bagi Kehidupan. Kita Harus Hemat Air
Sampurasun ... Rampes.
Blog Mang Yono. Keprihatinan negara-negara di dunia terhadap keberadaan Sumber Daya Air (SDA) dewasa ini semakin menggejolak. Cadangan air semakin berkurang sementara kebutuhan – kebutuhan yang menggunakan bahan dasar air semakin meningkat. Eh, Indonesia sebagai negara kelima terbesar yang memiliki cadangan air, di saat musim kemarau mengalami kelangkaan air juga.
Dari fenomena tersebut maka negara-negara di seluruh dunia menyerukan kepada seluruh masyarakat melalui peringatan Hari Air Dunia (HAD) untuk mengambil langkah-langkah penyelamatan air demi generasi yang akan datang, buat anak cucu kita mungkin ya. Baca : Biasakan anak mandi 2 kali dalam sehari.
Gigin setiap hari selalu saja mainan air. Pentingnya Air Bagi Kehidupan. Kita Harus Hemat Air.
Menurut saya mulai dari sekarang kita harus peduli dan hemat dalam menggunakan air. Seperti di musim kemarau yang panas melanda wilayah Subang, Jawa Barat, membuat sumur warga semakin surut bahkan ada yang mengalami kekeringan, air sumur yang digunakan untuk mandi cuci dan kakus (MCK) sudah tidak dapat ditimba lagi, Syukurlah disumur saya masih melimpah airnya, tapi meskipun air banyak ya saya ikut hemat juga dong, siapa tahu banyak tetangga yang membutuhkan air, saya bisa memberinya khan. Termasuk penyiraman tanaman, bunga di halaman rumah saya juga mulai dihemat, meskipun sepetak tanah yang dijadikan taman bisa bikin rumah jadi indah, tapi mau digimanain lagi coba. Khan perawatannya pasti membutuhkan air yang tidak sedikit. Apalagi saat mulai memasuki musim kemarau. Wah, rasanya sayang sekali kalau mau buang-buang air untuk menyiram tanaman ya?.
Makanya saya suka sekali menanam tanaman yang di musim kemarau mati dan di musim penghujan pada tumbuh kembali. Seperti pada artikel saya sebelumnya tentang Musim hujan tiba Bunga Fairy lily berbunga kembali. Tapi lain lagi dengan anak saya yang kecil ini, setiap hari harus saja mainan air. Bangun tidur langsung dorong – dorong pintu sambil nendang – nendang pintu pengen keluar atau bahkan suka naik kekursi dan gedor - gedor kaca jendela “ ngka ... ngka ... ngka “ sambil teriak – teriak. Terus saya tanya “ mau kemana de Gin “ dia jawab “ Nyiyam ... nyiyam “. Bingung khan mau menjelaskan harus hemat air kepada anak sekecil anak saya itu hehehe.
Gigin anak saya naik kekursi dan gedor - gedor kaca jendela “ ngka ... ngka ... ngka “ sambil teriak – teriak “ Nyiyam ... nyiyam “.
Tapi memang betul sih, musim kemarau yang panas biasanya membuat tanaman jadi cepat kering dan kalau tidak mau tanaman itu mati, kita harus rajin menyiramnya.
Padahal dulu musim hujan dan musim panas terjadi selama 6 bulan dalam setahun, asal udah bulan September atau bulan yang akhiran ber ... ber ... ber ... Sudah pasti musim hujan datang. Tapi sekarang karena pemanasan global, curah hujan yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya terjadi di dalam periode lebih singkat (pada musim hujan), sementara sisanya mengalami musim panas yang gersang. Jadinya sekarang ini yang dialami kita musim hujan kita kebanjiran, musim panas kita kekeringan.
Terus gimana atuh cara mengatasinya ?. Bagai mana kalau kita nangkep air hujan saja!. Caranya?. Ya, buat sumur resapan atau sumur biopori, Buat bak penampung air hujan, Tanam pohon. Secara alami air hujan yang jatuh langsung diserap masuk ke dalam tanah. Air yang dikenal dengan air tanah, kita pakai untuk minum, masak, mandi, mencuci, dan lain - lain.
Menurut yang saya baca di salah satu surat kabar tentang persedian Air Dunia Bumi ini terdiri dari air sebanyak 70%, di mana 97,5% adalah air laut, sementara hanya 2,5% nya adalah air bersih. Sebagian besar air bersih ini tersimpan di gletser di kutub. Hanya sekitar 30% (dari 2,5%) merupakan air tanah dan air permukaan (sungai, danau dan rawa). Bayangkan, persediaan air bersih yang hanya sedikit itu harus kita bagi dengan 6 milyar lebih penduduk dunia!.