Mitos Bali Ucing sebagai ajimat dan pengasihan
Sampurasun ... Rampes.
MANGYONO.com – Bali Ucing, Saya menulis ini karena teringat mertua saya, pada hari Jumat Kliwon Tgl. 12/12/2014 pas mau berangkat shalat Jumat, melihat kucing melahirkan dan balinya di amankan lalu di jemur ... hehehe.
Pas Hari minggu Tgl. 14/12/2014 bali kucingnya hilang, mungkin digondol kucing apa tangan jahil .. hehehe
Mitos Bali Ucing sebagai ajimat dan pengasihan
Silahkan baca juga Mitos Makan Pisang Dempet
Nah, berbicara bali Ucing, bagian yang paling populer dan dianggap bisa dijadikan jimat bertuah adalah bali ucing, atau dalam bahasa indonesia adalah plasenta kucing.
Ada yang berpendapat bahwa semua plasenta kucing dapat dijadikan jimat, namun ada pula yang bependapat tidak sembarangan kucing, hanya kucing-kucing tertentu yang plasentanya dapat dijadikan jimat.
Kelebihan hewan ini mampu melihat dalam gelap, mengendap-endap dan bergerak hampir tak bersuara, masuk ke tempat-tempat yang sangat sulit dimasuki, memanjat dengan lincah, serta dapat menyelinap dengan baik tanpa ketahuan. Hingga, jimat bali kucing disalahgunakan mereka yang berniat jahat (pencuri) untuk beroperasi dan meloloskan diri. Jimat ini juga dipergunakan sebagian orang yang suka berolahraga fisik, seperti sepak bola, hiking, panjat tebing, dll.
Watak kucing yang dapat bermanis-manis hingga membuat manusia ingin memelihara dan menyayanginya, dipandang jimat bali ucing ini bisa dipergunakan sebagai pengasihan yang dapat membuat semua orang bersimpati. Dan, karena watak kucing sebagai kompetitor yang baik, yang tak gampang menyerah dan mampu berbuat apa saja untuk mendapatkan suatu keinginannya, maka katanya jimat ini cocok bagi pebisnis yang bersaing memperebutkan proyek, atau pula dalam love attraction dimana cocok digunakan seseorang yang sedang bersaing memperebutkan target pujaan hatinya.
Ada yang berpendapat kelemahan bali ucing ini adalah air dan sapu lidi. Sehingga orang yang mempergunakan jimat ini sangat takut pada tempat-tempat berair seperti sungai, kolam, dan laut. Juga takut pada sapu lidi. Dan, konon, kekuatan jimat ini akan menghilang jika seseorang pengguna jimat ini dipukul dengan beberapa lidi panjang.
Plasenta kucing yang dipergunakan untuk jimat diproses dengan cara-cara tertentu, tidak sembarang diambil saat kucing melahirkan. Ada cara khusus saat pengambilan bali ucing ini. Dalam pemrosesannya pun tidak sembarang, tidak hanya dijemur untuk dikeringkan lalu langsung bisa dipakai. Namun, melalui prosesi khusus yang hanya diketahui sebagian praktisi supranatural mumpuni. Saat dipakai pun tidak langsung asal pakai, katanya, jimat ini harus “ditebus” terlebih dahulu dengan tirakat atau ritual khusus.
Sebagian orang membawa-bawa jimat ini dengan mengikatkan bali ucing pada sabuk. Ada pula yang disatuan dengan kalung, namun ini cukup mencolok. Bahkan ada yang hanya membungkusnya dengan kain lalu dimasukan ke dalam kantong baju atau celana, atau ditaruh di dalam dompetnya.