Menanam Pare Di Pojok Kebun
Sampurasun.... Rampes...
MANGYONO.com – Buah Pare merupakan salah satu sayuran yang unik karena rasanya yang agak pahit – pahit giman – gimana gituh, tetapi bila dimasak dengan cara yang benar, rasa pahit dari pare tersebut justru malah menambah selera makan para penyukanya, termasuk saya juga ... Hehehe.
Buah pare biasanya dikonsumsi untuk makanan maupun obat herbal, tak ada salahnya khan bila kita menanam sendiri di pekarangan rumah, entah dikebun belakang, depan rumah, di tanah langsung atau menggunakan pot.
Tanaman pare memang memerlukan perawatan yang ekstra, terutama kebutuhan akan air. Namun saat musim hujan, tanaman ini akan meringankan pekerjaan anda, jadi kalau musim hujan jangan disiram ya... Apalagi nyiramnya sambil hujan – hujanan ... Hehehe. Biasanya petani pare lebih suka menanamnya di pemantang sawah selama musim tanam padi dan dipematang sawah ditanami pare. Karena air bisa didapatkan dengan mudah sambil mengairi sawah yang ditanami padi air tersebut menyerap ke pematang sawah. Baca Menanam paria / pare di sawah dan khasiat dari pare
FOTO: Buah Pare sengaja di buat tua dan matang dipohon, ini untuk benih / bibit pada penanaman pare berikutnya.
Pemupukan yang tepat yaitu saat pare mulai berbunga. Karena tidak beberapa lama tanaman pare akan berbuah. Pupuk kompos bisa diberikan disekitar tanaman. Namun pupuk yang cair sangat disarankan, karena akan mempercepat pasokan nutrisi ke akar tanaman pare tersebut.
Tanaman pare akan berbuah dan tumbuh dewasa. Besarnya buah pare sangat beragam tergantung pada jenis bibit pare yang ditanam.
FOTO: Pare yang sudah menguning tandanya pare sudah tua, daging bijinya berwarna merah.
Bila buah pare sudah cukup besar bisa segera dipanen. Namun jangan sampai terlalu tua, biasanya bila terlalu tua, warnanya bisa menjadi kekuningan, kalau yang warna kekuningan bijinya cocok untuk di buat bibit lagi sedangkan kulitnya bisa dimasak. Silahkan baca cara mengolah kulit pare di postingan saya dengan judul Cara Membuat Tumis Pare