Karena kesulitan Air Petani Munjul, Pagaden Barat Gagal Panen.
Sampurasun ... Rampes.
MANGYONO.com – Karena sulit air petani Desa Munjul, Kec. Pagaden Barat, Kab. Subang gagal Panen.
Hari Minggu tgl. 19 Juli 2015 admin melewati jalur pesawahan di daerah Bolang, Desa Munjul... Waktu itu admin mau menghadiri acara Reuni Alumni 1993 SMPN 1 Pagaden Baru (2015)... Sungguh miris melihat tanaman padi yang mengering... Ini dampak dari Tanggul Leuwinangka, Dangdeur yang jebol pada tahun 2013 yang lalu... Sampai sekarang belum ada perbaikan... Puluhan hektar tanaman padi petani pun gagal karena kesulitan air untuk mengairi sawah mereka, ditambah lagi hujan yang tak kunjung datang.
Karena kesulitan Air Petani Munjul, Pagaden Barat Gagal Panen. Inilah tanaman padi yang kekeringan di ds. Munjul, pagaden Barat. Foto jepretan admin
Desa Munjul merupakan tetangga desa dimana admin tinggal, kalau dari rumah admin ke area pesawahan ini sekitar 5 Km. Suasan di pesawahan cukup gersang terlihat tanaman padi mengering..
Mudah – mudahan saja pemerintah memikirkan nasib para petani ini dengan mempercepat perbaikan tanggul leuwi nangka atau bahkan pembangunan baru tanggul... Ampun pamarentah....
Kalau sudah begini, para petani enggan menanam padi.... Ya, mau gimana lagi coba... menanam padi itu perlu air untuk menyiram tanaman... Kalau airnya tidak ada...
Puluhan hektar tanaman padi kekeringan di ds. Munjul, pagaden Barat. Foto jepretan admin
Mudah – mudahan saja pemerintah memikirkan nasib para petani ini dengan mempercepat perbaikan tanggul leuwi nangka atau bahkan pembangunan baru tanggul... Ampun pamarentah....
Hamparan sawah kekeringan di ds. Munjul, pagaden Barat. Foto jepretan admin
Kalau sudah begini, para petani enggan menanam padi.... Ya, mau gimana lagi coba... menanam padi itu perlu air untuk menyiram tanaman... Kalau airnya tidak ada...
Ini selokan / saluran irigasi untuk mengairi sawah di Bolang, Desa Munjul. Terlihat airnya pun sudah lama gak ada, selokan ditumbuhi rumput. Foto jepretan admin
Untuk mengairi sawah dengan menggunakan sumur pantek dan pompa air itu harus memakai biaya besar, menurut perkiraan saya untuk mengairi sawah 1 hektar saja harus merogoh kocek lebih dari Rp. 200.000,- itu sekali mengairi, sedangkan tanaman padi itu memerlukan air paling tidak seminggu 2 - 3 kali penyiraman, dalam satu bulan saja uang yang harus dikeluarkan sekitar 2,5 jutaan, terus dikalikan dengan 3,5 bulan ... Ya, total uang yang harus dikeluarkan untuk pengairan kira – kira sekitar 9 Jutaan... Itu Cuma untuk mengairi sawah saja, belum lagi pupuk, obat – obatan, ngarambet / menyiangi rumput dan gulma, biaya panen untuk tanaman padi .. Terus ditambah lagi panen tiba harga padi anjlok sampai ke lepel 300 ribu per kwintal dari hasil 1 hektar padi sekitar 4 Ton itu udah di atas rata – rata... Nanam padi bukannya mendapatkan untung, tapi malah nombok... Ah, sudah lah...
Tanaman padi mengering di Ds. Munjul, Pagaden Barat kekeringan. Foto jepretan admin