Shalat Idul Adha 1436 H/2015 M di Pagaden Barat, Subang
Sampurasun ... Rampes.
MANGYONO.com – Shalat Idul adha 1436 H/2015 M di Pagaden Barat, Subang
Sebagian warga Subang saya mengikuti pelaksanaan shalat dan khutbah Idul adha 1436 H/2015 M yang digelar di Tempat tinggal saya di Kampung Gardu, Desa Bendungan, Kecamatan Pagaden Barat, Kabupaten Subang, jawa Barat, Indonesia ... Hehehe. Lantunan takbir, tahlil, dan tahmid pun bergema dari berbagai arah dengan pengeras suara.
Shalat Idul Adha 1436 H/2015 M di Pagaden Barat, Subang
Seperti di lingkungan saya tepatnya di Dusun Gardu, Desa Bendungan, Kecamatan Pagaden Barat,. Sama halnya dengan Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha juga menjadi saat yang dinanti-nanti oleh umat Islam. Idula Adha adalah peringatan sekaligus momentum untuk mempertebal iman dan ketaatan beribadah. Idul Adha, meski dirayakan di hari yang berbeda tak mengurangi maknanya sebagai saat untuk memperkuat kembali silaturahmi dan semangat berbagi.
Pelaksanaan shalat Idul Adha di laksanakan di Mesjid As Salam. Dusun Gardu. Karena Jamaah cukup banyak, untuk Laki – laki di dalam mesjid dan untuk perempuan di halaman mesjid.
Seperti biasa sebelum melaksanakan Shalat Idul Adha, pembawa acara membacakan rentetan acaranya..... Pembawa acaranya Kang Yaya Wahyudi ...
Pembawa acara Yaya Wahyudin.
Untuk Rangkaian acara pertama yaitu tuntunan cara shalat Idul Adha dari mulai Niat... Ini untuk mengingatkan saja kata Wak Haji Johar
“ Ini untuk mengingatkan tatacara dan bacaan Niat Shalat Idul Adha aja, tidak bermaksud mapatahan ngojay ka meri... Siapa tau aja ada yang lupa... Karena shalat ini dilakukan setahun sekali”
“ Ini untuk mengingatkan tatacara dan bacaan Niat Shalat Idul Adha aja, tidak bermaksud mapatahan ngojay ka meri... Siapa tau aja ada yang lupa... Karena shalat ini dilakukan setahun sekali”
Wak Haji Johar, mengingatkan tatacara dan bacaan Niat Shalat Idul Adha.
“Ushalli sunnatal li'iidil Adha rak'ataini (imamam/makmumam) lillahita'aalaa”
Artinya Niat
“Aku niat shalat idul Adha dua rakaat (imam/makmum) karena Allah Ta'ala.”
Tata Cara Shalat Idul Adha.
Shalat Id (Idul Adha) dilakukan 2 rakaat. Prinsipnya sama dengan shalat-shalat yang lain. Namun, ada sedikit perbedaan yaitu dengan ditambahnya takbir pada rakaat yang pertama 7 kali, dan pada rakaat yang kedua tambah 5 kali takbir selain takbiratul intiqal.
Bacaan Setiap Selesai Takbir
“Subhaanallaah wal hamdulillaahi wa laa ilaaha illallaah wallaahu akbar.”
Setelah memberikan bimbingan shalat Idul adha. Langsung dilanjutkan dengan Shalat Idul Adha. Yang menjadi Imam yaitu Wak Haji Johar.
Khatib oleh bapak Dadang dan khutbah oleh Wak Haji Mugni.
Dalam khutbahnya Idul Adha Wak Haji Mugni menerangkan Idul adha sebagai sarana untuk mengikat kembali kebersamaan. Hal itu sangat terasa ketika masyarakat bahu membahu menyembelih hewan kurban, memotong dan membagikan dagingnya bahkan dilanjutkan dengan acara memasak atau membakar daging secara bersama – sama, kemudian makan siang bersama. Kebersamaan seperti ini akan terlihat jelas di masyarakat desa yang masih kental dengan kehidupan gotong royongnya.
Selesai melaksanakan shalat Idul Adha, khutbah langsung ditutup dengan Ramah – tamah atau bersalam – salaman dengan tertib.
Selanjutnya melakukan pemotongan hewan kurban di musholah – musholah atau mesjid... Anak-anak menyaksikan penyembelihan hewan kurban. Di desa hal ini sudah lazim terjadi setiap Idul Adha, menonton penyembelihan hewan kurban adalah satu hiburan dan media pendidikan bagi anak - anak. Tak ada kekhawatiran orang tua hal itu akan mendatangkan pengalaman buruk bagi anak-anak.