Ayo Selamatkan Warung, Toko dan Pasar Tradisional di sekeliling kita
Ayo Selamatkan Warung, Toko dan Pasar Tradisional di sekeliling kita
Sejak beberapa hari terakhir ini masyarakat Subang dibuat heboh dengan bisnis waralaba modern. Setelah DPRD Subang yang tak biasanya menggelar sidang paripurna pada Selasa (29/3/2016) malam hari dan mengetuk palu sidang megesahkan rancangan peraturan daerah (Raperda) Waralaba menjadi Perda
Perubahan Perda No. 4/2010 tersebut terkait dengan perubahan peraturan Kemendag yang membebaskan quota minimarket. Di Subang, semula jumlah minimarket dibatasi hanya 150 titik. Meskipun nyatanya, jumlah minimarket sudah tembus angka 210 titik. Nah, dengan perubahan Perda tersebut, jumlah minimarket di Subang akan makin banyak dan tidak terbatas. Apalagi di tujuh kecamatan di Kabupaten Subang, yaitu Kecamatan Jalancagak, Kota Subang, Pagaden, Pamanukan, Ciasem, Purwadadi dan Kecamatan Kalijati. Di tujuh kecamatan yang menjadi kawasan primer itu pendirian toko modern atau mini market dibebaskan tanpa ada batasan jarak dengan pasar tradisional.
Mini market bukan hanya kecurangan dalam memperoleh perizinan, ada banyak juga kasus bisnis ini tidak mempunyai izin dan berkedok swalayan lokal.... Terlaaluu...
Bertahun-tahun kita menjadi pelanggan mini market, yang bahkan dibuktikan dengan "kartu pelanggan", tapi sungguh penjualnya tetap tidak kita kenal dari mana dan siapa penjualnya. Bahkan pelayanpun kita tak tahu siapa, apa dan bagaimana kehidupan mereka. Komunikasi kita hanya dengan "pelayan", ingat bukan "penjual".
Nah, sementara ketika kita membeli di warung tetangga... Atau sayah mah di warung mertua ... hehe, selain dekat, bisa ngutang, bisa beli pakai beras ditambah lagi ada sosial kemasyarakatan yang akrab. Ada "obrolan", bukan sekedar transaksi barang.
Warung mertua admin di Pagaden Barat, Subang
Pernah suatu hari saya punya uang 50 ribu dan pergi ke toko swalayan modern. Ternyata uangnya kurang!... Terpaksa saya gak jadi membeli barang itu.
Sering juga saya ke warung tetangga saya punya uang 50 ribu dan uangnya sisa... Ditambah lagi ada sesuatu ucapan yang terdengar dari sang penjual.
"Alahamdulillah syukur ya, masih pagi sudah ada yang belanja 25 ribu.... makasih ya Mang", sambil tersenyum tulus...
Sungguh itu bonus yang lebih mahal daripada sekedar "obral dan diskon ngakali" Nah... Jadi berpikirlah sebelum kita akan berbelanja!... Shopping lah di warung tetangga atau pasar tradisional..
Sekali lagi " Ayo Selamatkan Warung/Toko dan Pasar Tradisional di sekeliling kita.