Hari Kartini Diperingati Setiap 21 April.
Hari Kartini yang Diperingati Setiap 21 April.
Ada yang berbeda dengan laman raksasa pencarian di internet, Google Indonesia, hari ini, Kamis 21 April. Jika Sobat membuka laman tersebut, maka gambar Raden Adjeng Kartini terpampang persis di atas kolom pencarian Google.
Sosok RA Kartini terbingkai sebagai huruf "O" kedua pada deretan huruf GOOGLE. Sosok pahlawan itu terlihat sedang memegang buku dengan tangan kirinya dengan pandangan lurus ke depan.
Penempatan gambar RA Kartini dalam laman pencarian Google bukannya tanpa alasan. Pasalnya hari ini tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Hari ini merupakan hari ulang tahun Kartini yang ke-137.
RA Kartini merupakan Pahlawan Nasional Indonesia yang dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.
Tanggal 21 April sering diperingati sebagai hari Kartini. Mengenal sosok RA Kartini antara lain dapat kita telusuri dari salah satu tulisan beliau yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang.
Bagi generasi muda sekarang mungkin banyak yang tidak mengetahui. Padahal, ada pepatah yang mengatakan
Selain itu ada juga pepatah dari presiden Soekarno yang mengatakan
Meski RA Kartini tidak turun langsung di medan perang, namun beliau merupakan salah satu pahlawan wanita di Indonesia. Mari kita simak sedikit sejarah mengenai R.A Kartini.
“Bangsa yang baik adalah bangsa yang menghargai jasa para Pahlawan”....
Selain itu ada juga pepatah dari presiden Soekarno yang mengatakan
“Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah”.
Meski RA Kartini tidak turun langsung di medan perang, namun beliau merupakan salah satu pahlawan wanita di Indonesia. Mari kita simak sedikit sejarah mengenai R.A Kartini.
Raden Ajeng Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879. Ayahnya bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat yang merupakan bupati Jepara. Sementara, ibunya bernama M.A. Ngasirah yang juga merupakan keturunan dari tokoh agama di Jepara yang di segani saat itu , Kyai Haji Madirono .
Kartini yang merupakan anak dari Bupati Jepara memang serba kecukupan baik dalam hal materi hingga pendidikan. Sehingga waktu itu Kartini kecil bisa mengenyam pendidikan di ELS (Europese Lagere School). Padahal pada masa itu, banyak anak-anak sebayanya yang tidak bisa bersekolah.
Namun hal ini tidak berlangsung lama. Ketika Kartini sudah beranjak remaja, dia harus memendam cita-citanya untuk sekolah lebih tinggi karena adanya adat “pingit” atau tidak boleh keluar rumah bagi seorang gadis. Meski demikian, Kartini tetap semangat belajar dengan cara berkirim surat dengan teman-temannya yang sebagian besar merupakan orang Belanda.
Hingga akhirnya Kartini dipersunting oleh KRM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat yang merupakan Bupati Rembang. Meski sudah menjadi istri seorang Bupati, namun Kartini masih tetap semangat mendirikan sekolah khusus untuk kaum wanita. Hal ini mendapat dukungan penuh dari sang suami.
Meski demikian, perjuangan RA Kartini harus terhenti karena beliau meninggal dunia beberapa hari setelah melahirkan putra pertamanya yang bernama Soesalit Djojoadhiningrat pada tanggal 13 September 1904. R.A Kartini akhirnya meninggal dalam usia 25 tahun tepatnya pada tanggal 17 September 1904.
Setelah RA Kartini meninggal, surat-suratnya dikumpulkan dan dijadikan satu yang diberi judul “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Untuk menghargai jasanya atas emansipasi wanita, maka setiap tanggal 21 April yang merupakan tanggal lahirnya diperingati sebagai hari Kartini. Itulah sedikit sejarah singkat RA.Kartini.