Perawatan Tanaman Lengkeng / Klengkeng Agar Cepat Berbuah.
Perawatan Tanaman Lengkeng / Klengkeng
Perawatan tanaman kelengkeng meliputi beberapa kiat agar apa yang diharapkan petani terkait dari hasil panen terwujud.
Perawatan tanaman kelengkeng meliputi beberapa tahap diantaranya sebagai berikut:
Cara Perawatan Tanaman Klengkeng . Tanaman Klengkeng / Lengkeng di belakang rumah admin.
i. Penyiangan tanaman kelengkeng
Ini
bertujuan untuk memastikan bahwa tanaman kelengkeng terbebas dari
adanya aktivitas pertumbuhan rumput liar yang terlalu banyak (gulma
parasit). Apabila ada gulma di area sekitar batang tanaman kelengkeng,
maka sebaiknya segera disingkirkan atau dicabut sampai pada akarnya
supaya tidak tumbuh lagi. Jika gulma yang tumbuh di sekitar tanaman
sangat banyak tentu akan terjadi perebutan nutrisi (unsur hara) di dalam
tanah, akibatnya pertumbuhan kelengkeng hasil cangkokan semakin
terhambat, dan ujung-ujungnya akan mati.
ii. Penggemburan lahan tanam/pembubunan.
Cara
penggemburan lahan bisa dilakukan dengan mencangkul perlahan dan tidak
terlalu dalam di areal tanah penanaman supaya tanah yang sudah padat
kembali gembur agar ketika terjadi hujan atau waktu disiram, air akan
mudah meresap ke dalam akar tanaman, sehingga mempengaruhi proses
pembentukan bunga, daun, batang, serta buah kelengkeng; Pembubunan lahan
tanam dilakukan pada usia 2,5 - 4 bulan, terutama pada tanaman baru
iii. Pemangkasan/perempelan
Pemangkasan
bertujuan untuk membentuk kanopi serta meningkatkan produktivitas buah
kelengkeng agar cepat berbuah lebat dan menguntungkan. pemangkasan
dilakukan saat usia tanaman menginjak umur sekitar 4 bulan dengan cara
mengambil 5 tunas saja. 5 tunas yang sudah dipilih kemudian dipelihara
sampai umur tanaman mencapai usia 1 tahun. Apabila usia 1 tahun terdapat
tunas-tunas baru di area ketiak batangnya, maka dapat dipotong dengan
meninggalkan 3 tunas saja. Pemangkasan selanjutnya dilakukan tiap 1
tahun sekali dan caranya sama seperti pemangkasan kedua.
iv. Peningkatan kualitas dan kuantitas buah kelengkeng.
Cara
ini dapat dilakukan dengan pemberian hormon Giberelin untuk merangsang
proses pembungaan dan pembentukan buah yang komplit. Penggunaan hormon
giberelin dengan dosis cukup justru akan membantu peningkatan produksi
buah menjadi 2 kali lebih banyak daripada tanpa penambahan hormon
tersebut. Penggunaan hormon Giberelin harus mengikuti dosis yang tepat
dan disesuaikan dengan umur tanaman kelengkeng, yakni idealnya diberikan
penyemprotan hormon giberelin pada saat tanaman sudah menandakan
ciri-ciri terjadinya pembungaan pada tiap tanaman.
v. Pemupukan tanaman kelengkeng
Pemupukan
tanaman klengkeng penting dilakukan tiap 2 bulan sekali supaya tanaman
tetap terpelihara secara baik, dan pada akhirnya proses pembuahan
kelengkeng.
a. Pemupukan
dilakukan dengan menambahkan pupuk organik (pupuk kandang/kompos) ke
bagian tanaman
Cara pemupukan organik yaitu :
Disebarkan di area pusat tumbuh tanaman (1 tanaman = 2,5 kg pupuk kandang).
Cara pemupukan organik yaitu :
Disebarkan di area pusat tumbuh tanaman (1 tanaman = 2,5 kg pupuk kandang).
b. Disamping
itu, lakukan pemupukan anorganik susulan secara berseling dengan pupuk
kandang tiap 2 bulan sekali, yakni dengan menggunakan pupuk Urea, KCl,
TSP.
Cara pemberian pupuk anorganik yaitu:
Dengan terlebih dahulu membuat lubang larikan secara melingkar di area pusat tanaman dengan jarak 35 -50 Cm, lalu masukan pupuk anorganik di dalam lubang larikan, kemudian larikan ditutup dengan tanah hasil galian larikan