Jaat (Kecipir). Enak untuk lalapan mentah
Jaat (Kecipir). Enak untuk lalapan mentah.
Kuliner Sunda memang identik dengan lalap. Saya sebagai orang Sunda yang hidup diperkampungan, sudah tidak asing lagi dengan lalapan mentah, baik yang sudah biasa ditanam atau tumbuhan liar diperkebunan dan sawah.
Dulu Nenek saya bilang ke Istri saya waktu pertama berumah tangga...
"ngasih makan suamimu itu gak sulit, cukup ajak ke kebun atau ladang juga sudah bisa bertahan hidup", ... hehehe.
Mungkin maksud nenek saya itu, karena saya orang kampung yang tinggal di sunda dan menyukai lalapan.
Tanaman Jaat (Kecipir) di sawah admin.
Ya, memang betul, selama ini saya memang dikenal sebagai pemakan lalap sejak zaman baheula.
Kegemaran saya makan lalap akibat budaya dan kehidupan masyarakat di kampung saya yang menyatu dengan alam. Ini akhirnya membuat saya punya pengetahuan tentang tumbuhan mana yang bisa dan mana yang tidak boleh dimakan. Seperti tanaman yang satu ini..... Kecipir atau di tempat sayamah disebut Jaat.
Kecipir merupakan tanaman dengan berbagai manfaat. Buah dan daun muda biasa digunakan sebagai sayuran dan lalapan.
Bijinya dapat juga diambil tepungnya, dimakan, atau digunakan untuk membuat minyak goreng dan susu. Akarnya yang menggelembung dan membentuk umbi dapat dimakan.
Biji kecipir mempunyai kandungan protein dan lemak yang tinggi, selain fosfor, kalsium, dan magnesium. Pada biji dan daunnya juga mengandung flavonoid, saponin, dan tanin. Selain itu Kecipir juga mempunyai khasiat herbal diantaranya sebagai obat mata dan radang telinga, mengobati bisul, penambah nafsu makan, dan anti oksidan. Kandungan protein dan lemaknya yang tinggi membuat Kecipir bisa digunakan sebagai pengganti daging.