REMBUG PETANI KE-1 di Gedung DPRD Subang
REMBUG PETANI KE-1 di DPRD Subang
Hari Senin, Tgl. 23 Mei 2016 di Gedung DPRD Subang dilakukan REMBUG PETANI Ke-1 untuk mencari jalan keluar dari terancamnya gagal menggarap sawah dampak dari jebolnya tanggul leuwinangka
Ketua Himpunan Petani Pagaden Barat yang juga koordinator aksi H. Ade Mulyana, S.Ag., M.Si. mengatakan .... Kesepakatan akhir dari Rembug Petani ini, yaitu DPRD Subang akan memfasilitasi untuk REMBUG PETANI KE-2 yang akan menghadirkan Plt. Bupati, pihak BBWS, PJTA, Dinas Pertanian, Dinas BIMAIR serta Dinas Tarkimsih yg akan diselenggarakan pada hari Jum'at, 27 Mei 2016, pkl. 13.00 WIB sd selesai, tempat di Aula Balai Desa Cidahu, Kecamatan Pagaden Barat, Subang, Jawa Barat.
Foto 1 : REMBUG PETANI KE-1 di Gedung DPRD Subang
Adapun komentar - komentar dari REMBUG PETANI Ke-1 di DPRD Subang dari perwakilan petani, perwakilan Kepala Desa, dan tanggapan dari Anggota DPRD Subang....
Komentar Pak Suyanto perwakilan petani desa Cidadap;
"Kekeringan di Pagaden Barat adlh bencana besar krn menyangkut hidup dn mati kami. Kenapa Pemerintah tdk mengambil tindakan reaksi cepat utk penanggulangan bencana ini bhkn trkesan membiarkan. Padahal setiap bencana biasana ada dana bencana sbg kesigapan pemerintah dlm menanggulangi bencana. Berikutnya pemerintah juga hrs bertanggung jawab dgn tegas dlm pengaturan air sbab klo biasanya air adapun akan menimbulkan masalah/konflik antar masyarakat. Tolong Pemerintah kudu ngurus rakyatna nu bener..!!!"
Foto 2 : REMBUG PETANI KE-1 di Gedung DPRD Subang
Komentar dr Pak Sahmudin perwakilan dari petani desa Munjul-Pagaden Barat;
"Bencana yg menimpa Petani Pagaden Barat pd dasarnya sama dgn bencana ti Cisalak ayeuna, bahkan lbh dulu dn lama trjadinya, krn kekeringan air irigasi di Munjul tlh trjadi meninggalnya seorang petani disawah krn melihat sawah yg kering dn kebutuhan hidup yg mendesak. Apakah ini bkn bencana...???...tp kenapa Pemerintah membiarkan semua ini trjadi....tidak cepat tanggap...!!! Kami ini di Desa Munjul kekurangan air itu tdk hanya utk sawah, utk mandi dn wudhupun kami susah Pa...
"Bencana yg menimpa Petani Pagaden Barat pd dasarnya sama dgn bencana ti Cisalak ayeuna, bahkan lbh dulu dn lama trjadinya, krn kekeringan air irigasi di Munjul tlh trjadi meninggalnya seorang petani disawah krn melihat sawah yg kering dn kebutuhan hidup yg mendesak. Apakah ini bkn bencana...???...tp kenapa Pemerintah membiarkan semua ini trjadi....tidak cepat tanggap...!!! Kami ini di Desa Munjul kekurangan air itu tdk hanya utk sawah, utk mandi dn wudhupun kami susah Pa...
Persoalan kekuatan tanggul sementara/bronjong hrs ada upaya serius dr pemerintah utk membuat kuat tanggul melalui paku2 bumi, keluarkan anggaran penanggulangan bencana oleh pemerintah..."
Foto 3 : REMBUG PETANI KE-1 di Gedung DPRD Subang
Komentar dr H. Ano perwakilan petani dari desa Balingbing-Pagaden Barat;
"Bahwa pada dasarnya sama apa yg disampaikan saudara2 sy dr desa yang lain, tp ada satu hal yg hrs dibenahi dr pemerintah yaitu penggunaan waktu yg tepat, misalnya membenahi tanggul sementara leuwinangka harusnya pemerintah jauh2 hari ketika dimusim kemarau sdh mulai membenahi/memperkuat tanggul agar tdk jebol-jebol terus, ini mah sekarang musim hujan baru mulai membenahi...ya tdk maksimal hasilnya...begitupun dlm pengaspalan jalan..musim hujan ngaspal jalan ya hasilnya tdk baik...jd pemerintah hrs jelas perencanaannya...jgn sdh trjadi baru ribut..."
Foto 4 : REMBUG PETANI KE-1 di Gedung DPRD Subang
"Pihak PEMDA hrs brtanggugjawab atas tdk jebolnya lg tanggul itu slama musim tanam kedua ini brlangsung, krn klo diprtengahan garap sawah oleh petani, tanggul jebol lg maka petani akan smakin besar ruginya krn gagal panen. Selanjutnya yg hrs diurus secara tegas cara pengaturan air, pemerintah hrs turun tangan melalui aparatnya agar tegas dn jelas pengaturan airnya, sehingga tdk timbul konflik dimasyarakat krn berebut air.."
Foto 5: REMBUG PETANI KE-1 di Gedung DPRD Subang
Tanggapan dari Anggota DPRD Subang Lutfi Isror Alfaroby;
"Utk anggaran pemerintah membenahi kekuatan tanggul leuwinangka hrs melalui prosedur, tp nanti dibulan juli akan diprjuangkan utk dianggaran perubahan. Sementara utk pengaturan air irigasi DPRD Subang sdh membuat PERDA IRIGASI sejak tahun 2011, tp kendalanya sampai sekarang blm ada Peraturan Bupati/PERBUP nya. Nanti sy akan usahakan utk memanggil semua yg trkait dgn pengaturan air irigasi."
Foto 6: REMBUG PETANI KE-1 di Gedung DPRD Subang
Tanggapan dari Anggota DPRD Subang Bapak Nurulmumin;
"Perlu adanya kesepakatan bersama semua pihak yg terkait dgn bendungan leuwinangka dn pengaturan airnya. DPRD hanya sbg penyalur aspirasi bapak dn ibu semua sementara eksekusi hrs ada dr eksekutif...maka dgn demikian hrs ada rembug ke 2 yg menghadirkan semua unsur. In shaa Allaah sy sbg wakil rakyat dr Dapil 6 salah satunya Kec. Pagaden Barat akan memperjuangkan semaksimal mungkin."
Foto 7: REMBUG PETANI KE-1 di Gedung DPRD Subang