Di Pagaden Barat, Subang, Sambut Lebaran Dengan Tradisi Tukar Rantang
Di Pagaden Barat, Subang, Sambut Lebaran Dengan Tradisi Tukar Rantang
Setiap daerah memiliki keunikan sendiri dalam menyambut lebaran, seperti di kampung admin di Kecamatan Pagaden Barat, kabupaten Subang, Jawa Barat terdapat tradisi tukar rantang atau biasa disebut dengan nganteuran.
Tradisi yang sudah turun temurun ini sangat dinanti warga sekitar, apalagi bagi anak - anak. Tukar rantang adalah saling tukar makanan atau masakan yang disimpan di dalam rantang susun.
“Saya selalu kangen hal ini, Tradisi tersebut sudah turun temurun dari nenek moyang di kampung kami”
Tukar rantang ini dilakukan setiap sepuluh hari menjelang lebaran, atau disebut tanggal likuran.
Biasanya paling banyak pada tanggal-tanggal ganjil Ramadan, seperti tanggal 21, 23, 25, 27 dan 29 Ramadan, hari sebelum hari Lebaran.
Tradisi ini dilakukan antara saudara dekat. Biasanya yang mengantar adalah saudara paling muda ke saudara tua, adapun isi rantang yang diberikan berisi makanan seperti nasi lengkap dengan lauk-pauknya termasuk sayurnya atau lodeh. Ada juga ayam panggang atau bakakak.
FOTO : Adik Ipar dan Si Sulung " Gugum" Tukar Rantang. Foto doc Mang Yono
Biasanya paling banyak pada tanggal-tanggal ganjil Ramadan, seperti tanggal 21, 23, 25, 27 dan 29 Ramadan, hari sebelum hari Lebaran.
Tradisi ini dilakukan antara saudara dekat. Biasanya yang mengantar adalah saudara paling muda ke saudara tua, adapun isi rantang yang diberikan berisi makanan seperti nasi lengkap dengan lauk-pauknya termasuk sayurnya atau lodeh. Ada juga ayam panggang atau bakakak.
FOTO : Adik Ipar dan Si Sulung " Gugum" Tukar Rantang. Foto doc Mang Yono
Yang dianteuran atau diberi hantaran rantang akan membalas hantaran. Tentu saja isinya sama, nasi lengkap dengan lauk-pauknya dan lodehnya. Selain membalas dengan nasi dan lauk pauk, biasanya ada juga angpau atau amplop yang berisi uang yang disisipkan, biasanya admin kalau mau hantaran ( nganteuran) rantang mending bawa anak, biar ndak malu nerimanya hehehe...
Isi amplop beragam, mulai dari Rp 5.000 sampai dengan Rp 50.000 atau pun Rp 100.000, tergantung pada tebal tipisnya isi dompet orang yang diberi hantaran hehehe.
Nah dikarenakan ada angpau, tradisi tukar rantang ini dimanfaatkan sejumlah anak kecil untuk mengumpulkan bekal untuk lebaran. Maklum saja, semakin banyak orang yang diberi hantaran, akan semakin banyak angpau yang diperoleh.
FOTO : Si Sulung " Gugum" Memegang amplop berisi Uang hasil Tukar Rantang. Foto doc Mang Yono
"Tradisi tukar rantang ini sebagai cara untuk menjaga jalinan silaturahim di antara keluarga atau pun kerabat."