Mitos : Laki-laki Sunda tidak boleh menikah dengan perempuan Jawa
Mitos : Laki-laki Sunda tidak boleh menikah dengan perempuan Jawa
MANGYONO.com - Mungkin diantara pembaca ada yang pernah mendengar ungkapan “laki-laki sunda tidak boleh menikah dengan perempuan jawa”
Atau bahkan ada pembaca yang gagal menikah akibat orang tua yang tidak merestui dengan alasan seperti ungkapan diatas.
Ilustrasi :
Mitos Laki-laki Sunda tidak boleh menikah dengan perempuan Jawa
Nah, sebelumnya saya menulis tentang Mitos : Gadis Sunda gak boleh menikah dengan lelaki Jawa dan saya share ke medsos saya, ternyata banyak tanggapan - tanggapan dari temen medsos saya seperti tanggapan atau komentar dari .....
Kang Casmadi
"Ulah di dangu kang mitos, bersatu kita teguh dan bercerai tidak pernah, tujuanna eta mah terpecah belah biasa jaman panjajahan tea. ".
Terus komentar dari Kangmas Prabu
"Klu Kangmas Prabu menikah dengan wanita Sunda itu Fakta kang Karyono xixixxix "
Terus komentar dari Kang Warlan Putra
"uing sunda pamajikan trunan jawa teu nanaon mang da"
Terus komentar dari Mang Aboey Budi Mulyawan
"bapa uing Jawa indung uing Sunda.. mana wae ge okeh ah "
Lain lagi dengan komentar Mang Yayat Ruhiyat
"Uing ti Sunda.... Pamajikan ti jawa.is oke..! (Jawa barat)"
Kang Furnakantye Sukma Na Fancaraksadewie
"Teu tibalik mang"
Ki Angkuh Conspiracy
"Asaan teh koran na pabalik..."
Kang Tubagus Heryana Sastrawijaya
"Korana tibalik .bener Ki Angkuh Conspiracy hihih"
Mitos itu mungkin menurut versi sejarah seperti komentar dari Kang Agus Sudrajat
"Mitos eta teh waktos putri pajajaran upami teu lepatmah namina diyah pita loka anu di peristri ku raja maja pahit pas bade di boyong ka maja pahit di anteurkeun ku para punggawa prajurit gajah mada salah paham samarukna pajajaran bade nyerang nya di pegat sampe terjadi pertempuran nungakibatkeun putri diyah pitaloka tiwas didinya timbul mitos teh. Di makamna teh kaluar rambut numbuh dugi di potong di kubur deui angger numbuh kaluar tambut hingga jadi babaraha kuburan rambutna."
Nah, komentar - komentar di medsos seperti diatas itu menurut versi Mitos : Gadis Sunda gak boleh menikah dengan lelaki Jawa tetapi menurut versi orang tua di kampung saya mah yaitu Mitos : Laki-laki Sunda tidak boleh menikah dengan perempuan Jawa seperti komentar ....
Teh Mellmell
Teh Mellmell
"nu mitos mah istrina Jawa pamegetna Sunda"
Terus seperti komentar dari Teh Ema Ratna Sari
"Aya ge kebalik...laki2 sunda gak boleh menikah sama perempuan Jawa kata Mitos....namanya juga mitos"
Terus seperti komentar dari Kang Yaya Sudarya
"Pami teu lepat mah kang pamegetna sunda istrina jawa mitos mah"
Terus seperti komentar dari Robie San
"Mun sa apal urg mah lalaki sunda ulah ka awewe jawa mang Karyono"
Entah dimulai sejak kapan ungkapan "Laki-laki Sunda tidak boleh menikah dengan perempuan Jawa" lahir dan menjadi mitos hingga saat ini. Sebagai generasi yang lahir di zaman modern banyak diantara yang bertanya kepada para orang tua mengenai ungkapan ini namun jawaban para orang tua selalu sama yaitu “ikuti saja nak, sebab kalo di langgar hidupmu bisa sengsara”.
Lagi-lagi jawaban yang tidak rasional yang kita dapat. Dan mitos itu akan sangat kuat melekat pada orang tua yang kolot yang masih memegang teguh adat. Mereka menganggap jika seorang laki-laki sunda menikah dengan perempuan jawa di ibaratkan seorang anak yang menikah dengan ibunya, dan itu tidak akan berkah serta membawa sial pada kehidupan rumah tangganya.
Seperti komentar dari Kang Manggala Pamungkas
"Lelakinya sunda .. istrinya jawa..mitos jaman dahulu kala...karena orang Jawa saudara tua...jadi kata orang sunda PAMALI ...PAHEULA HEULA MAKAN KUEH ALI he hebhe he "
Oleh karenanya para orang tua yang masih memegang prinsip itu akan mewanti-wanti anaknya untuk mengindahkan hal tersebut jika hendak membangun rumah tangga. Padahal tidak ada satu agama atau ajaran pun yang memilah-milah suku dalam mencari pasangan. Terlebih dalam islam sudah dijelaskan secara rinci kiat dalam mecari pasangan hidup, namun tidak sedikitpun yang membahas masalah suku.
Memang secara kebetulan ada beberapa pasangan yang melanggar mitos tersebut kini harus hidup dengan kekurangan atau penuh cobaan dan itu selalu menjadi contoh yang di tunjukan oleh para orang tua dalam membenarkan mitos tersebut. Pada akhirnya mitos tersebut menjadi penghalang perempuan jawa yang ingin membangun rumah tangga dengan laki-laki sunda. Memang pada umumnya mereka bukan takut akan akibat melanggar mitos melainkan takut tidak mendapat restu dari orang tua jika melanggar mitos tersebut. Tapi tidak sedikit para orang tua (Jawa) yang sudah tidak mengindahkan mitos tersebut, karena mereka itu hanyalah sebuah mitos yang tidak berakibat apa-apa jika dilanggar, mudah-mudahan akan semakin banyak para orang tua yang menyadari bahwa kebahagiaan ankanya tidak dibatasi oleh suku atau kasta dalam masyarakat.
"Yag penting mun udah kawin harus bersatu biar bisa jadi budak , andai bercerai nya kawin deui we....m" Itu kata Teh Novelia Sania ·... Hehehe