Munggahan, Harga Daging Sapi di Subang Naik
Munggahan, Harga Daging Sapi di Subang Naik
Satu hari menjelang puasa atau "Munggahan" harga daging sapi di pasaran mengalami kenaikan. Saat ini di pasar tradisional Purwadadi, Subang rata-rata dijual 120 ribu per kilogram.
Menurut penjual daging di pasar Purwadadi .... Kenaikan ini dipicu akibat naiknya harga dari pemasok daging sapi ke pasaran. Sehingga, para pedagang juga ikut menaikkan harga.
Selain itu kenaikan harga juga disebabkan faktor melonjaknya harga sembako menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. Namun, permintaan daging sapi di pasaran beberapa hari menjelang puasa masih normal dan tidak mengalami lonjakan.
Ia mengakui permintaan daging sapi di pasaran mengalami penurunan sejak harga naik menjadi Rp 100 ribu beberapa bulan yang lalu. Kemungkinan, tingkat daya beli masyarakat masih rendah untuk menjangkau harga sapi yang mahal.
Sehingga sebagian warga beralih ke komoditas makanan yang lain, apalagi ditambah harga bumbu yang ikut naik juga.
Daging sapi yang dijualnya merupakan jenis lokal dan terkadang daging sapi impor yang segar bukan jenis beku.
Munggahan Sebagai bagian dari masyrakat Sunda, saya sekeluarga terbiasa melakukan tradisi munggahan di rumah.
Munggahan, Harga Daging Sapi di Subang Naik
Ia mengakui permintaan daging sapi di pasaran mengalami penurunan sejak harga naik menjadi Rp 100 ribu beberapa bulan yang lalu. Kemungkinan, tingkat daya beli masyarakat masih rendah untuk menjangkau harga sapi yang mahal.
Sehingga sebagian warga beralih ke komoditas makanan yang lain, apalagi ditambah harga bumbu yang ikut naik juga.
Menjelang munggahan harga cabai dan bumbu lain pun ikut naik
Daging sapi yang dijualnya merupakan jenis lokal dan terkadang daging sapi impor yang segar bukan jenis beku.
Munggahan Sebagai bagian dari masyrakat Sunda, saya sekeluarga terbiasa melakukan tradisi munggahan di rumah.
Munggahan sudah menjadi tradisi masyarakat di berbagai daerah saat menyambut bulan suci Ramadan. Menjelang puasa orang di perantauan juga biasanya pulang kampung. Berkumpul bersama keluarga. Saling berkirim makanan atau masakan dengan sanak keluarga atau tetangga. Berziarah ke makam, mandi keramasan ( diangir ).
Tradisi Munggahan ini turun menurun dilakukan oleh masyarakat Sunda sehari menjelang bulan Ramadhan, acara munggahan yang biasa dilakukan oleh setiap keluarga beragam, diantaranya makan-makan di siang hari sambil kumpul bersama keluarga besar, mengundang tetangga untuk atau mengantarkan masakan / makanan ke tetangga.