Cubit Anak Tentara, Guru Matematika Dilaporkan ke Polisi dan disidangkan
Cubit Anak Tentara, Guru Matematika Dilaporkan ke Polisi dan disidangkan
Seperti kita ketahui, belakangan banyak kasus orangtua main hakim sendiri karena tidak terima anak mereka kena tegur guru di sekolah. Bahkan ada seorang guru yang ditahan karena menegur anak muridnya.
Luar biasa kasus akhir-akhir ini yang menimpa guru-guru Indonesia yang harus berhadapan dengan meja pengadilan karena terduga melakukan tindak kekerasan.
Sejauh informasi yang beredar di media sosial maupun berita online, tindak kekerasan tersebut hanya sebatas teguran pendidik untuk mendidik anak menjadi lebih baik.
Seperti yang kita tahu, pernyataan kasus baru-baru ini menjelaskan bahwa guru tersebut tidak pernah mencubit siswanya, tapi karena berhubung sudah dilaporkan ke pihak polisi, masalah ini sampai ke persidangan
Seperti yang kita tahu, pernyataan kasus baru-baru ini menjelaskan bahwa guru tersebut tidak pernah mencubit siswanya, tapi karena berhubung sudah dilaporkan ke pihak polisi, masalah ini sampai ke persidangan
Guru nahas itu adalah Sambudi (45), warga Desa Bogem Pinggir, Balongbendo, Sidoarjo. Sambudi merupakan guru matematika. Sidang perdananya dimulai hari ini,
Dengan memakai seragam lengkap PGRI, guru senior di tempat kerjanya itu mengikuti proses persidangan di salah satu ruangan sidang PN Sidoarjo
Seperti apa sih gabaran bapak guru dan anak tersebut? admin comot beberapa foto media sosial :
Dengan memakai seragam lengkap PGRI, guru senior di tempat kerjanya itu mengikuti proses persidangan di salah satu ruangan sidang PN Sidoarjo
Seperti apa sih gabaran bapak guru dan anak tersebut? admin comot beberapa foto media sosial :
FOTO : Guru Matematika saat sidang
Terdakwa mendapat dukungan moral dari ratusan guru PGRI se-Sidoarjo yang melakukan aksi demo di depan PN Sidoarjo sebelum sidang berlangsung.
Dikutip dari media sosial facebook ....
"Sidang guru yang jewer muridnya sedang berlangsunh saat ini di PN Sidoarjo.
Jangan salahkan guru wahai para orang tua
Jangan salahkan guru wahai menteri pendidikan
Jangan salahkan guru wahai pejabat HAM
Jangan salahkan guru wahai pak presiden
Jika anak-anak kalian,menjadi anak-anak bajingan..
Jika anak-anak bangsa,menjadi anak-anak berandalan..
Jika anak-anak generasi muda,menjadi anak-anak tak beraturan..
Karena kami mendidik mereka sambil ditodong hukum pidana :
Karena tdk semua anak2 itu dididik dg lemah lembut,krn prilaku anak juga tergantung prilaku orang tua,Klo orang tuanya tidak benar,udh pasti prilakunya anaknya jdi tidak benar"Buah jatuh tdk akan jauh dari pohonnya.
Kami tau mendidik pun pnya tahapan
1.Tindak dg lemah lembut 1-3X
2.Tegur dg rada keras
3.Tegur dg keras
4.Tindak dg fisik tdk dg keras
5.Tindak dg fisik yg lebih keras dg tnpa melukai
6.Panggil orang tuanya.
Mengapa cuma sekedar cukur rambut dan cubit yg sekedarnya guru masuk penjara,Tunggulah wahai orang tua kalian akan mendapat karma,anak-anak kalian akan menjadi orang yang tidak berguna di masa depan krn tlh bertindak amoral pada guru
Sekian !
APAKAH INI YANG KITA INGINKAN UNTUK PARA PENERUS MASA DEPAN KITA (HAM) YANG BERARTI KEBEBASAN , BUKAN BERARTI SISWA SISWI KAMI BEBAS MELAKUKAN APA SAJA DAN KAMI GURU HANYA BISA DIAM SAJA , TOLONG BAGIKAN AGAR PEMERINTAH BISA MENGEVALUASI"
Ternyata, siswa yang dicubit tersebut adalah anak anggota TNI AD. Orangtua siswa tersebut tidak terima anaknya dicubit guru, lantas melapor ke polisi atas dugaan penganiayaan.
Orangtua siswa yang bekerja sebagai anggota TNI AD lantas tidak terima dan langsung melaporkan kasus tersebut ke polsek setempat yang kemudian ditindaklanjuti dengan proses persidangan di PN Sidoarjo.
Orangtua siswa yang bekerja sebagai anggota TNI AD lantas tidak terima dan langsung melaporkan kasus tersebut ke polsek setempat yang kemudian ditindaklanjuti dengan proses persidangan di PN Sidoarjo.
FOTO : Bocah berbaju kuning inilah yang melapor ke orang tuannya
"Bocah berbaju kuning inilah yang di cubit gurunya kemudian lapor ke orang tuanya,,,menurut saya bocah ini pantes dapat teguran dari gurunya karena prilakunya seperti ini."