Imamatul Maisaroh mantan TKW jadi penasihat Presiden Barack Obama, Amerika Serikat
Sampurasun ... Rampes.
Imamatul Maisaroh mantan TKW jadi penasihat Presiden Barack Obama, Amerika Serikat
MANGYONO.com - Nama Imamatul Maisaroh (33) mantan TKW jadi penasihat penasihat Presiden Barack Obama Amerika Serikat telah mendunia. Perempuan asal Desa Kanigoro, Dusun Krajan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur itu menyampaikan pidato dalam bahasa Inggris di hadapan Anggota Partai Demokrat Amerika Serikat.
Maisaroh yang mengenakan jas warna pink (merah jingga) tampak lancar menyampaikan pidato berbahasa Inggris di hadapan petinggi partai pengusung Barack Obama tersebut. Maisaroh menjadi pembicara pada Konvensi Nasional Partai Demokrat yang digelar di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat.
“…. Eee Good Morning Every Onw… I’am Imamatul Maisaroh…”
Isi pidato mantan TKW tersebut membahas kebijakan Partai Demokrat terkait pencegahan dan penanganan human trafficking atau perdagangan manusia. Dengan tegas Amerika melawan dan menindak tegas pelaku perdagangan manusia, dalam bentuk apapun.
Dalam video yang diunggan di youtube, tampak para petinggi partai Demokrat bertepuk tangan memberikan applaus dan mengangguk-angguk begitu Maisaroh selesai berpidato’
Suara Maisaroh terdengar jelas dan lantang, dalam bahasa Inggris. Sesekali ada sedikit “aksen” Jawa tersirat dalam pidato tersebut, meski pidato lancar disampaikan dalam bahasa Inggris.
Di ajang itulah, Partai Demokrat AS secara resmi akan memilih Hillary Rodham Clinton sebagai kandidat utama dan Senator Tim Kaine sebagai wakil presiden, dalam Pemilihan Presiden AS November 2016 nanti.
Ima, yang sejak kecil bersekolah di Madrasah Tsyanawiyah di Gondanglegi, Malang itu, menjadi salah satu anggota Dewan Penasehat Perdagangan Manusia Presiden Barrack Obama.
Perempuan jebolan kelas 1 SMA Khoirudin, Gondanglegi ini, diminta memberi saran dan masukan ke Presiden Obama untuk memberantas perdagangan manusia, Ima Matul dipercaya menangani dua dari lima masalah utama.
“Yakni, soal pendanaan dan sosialisasi para korban perdagangan manusia,’’
Kepercayaan itu diberikan kepada Ima, yang sejak tahun 2012 menjadi staf CAST, Coalition to Abolish Slavery & Trafficking. Ima menjabat sebagai organisator atau koordinator para korban Perbudakan dan Perdagangan Manusia CAST. Organisasi nirlaba ini yang menolongnya setelah melarikan diri dari siksaan bekas majikannya di Los Angeles.
Kisahnya Imamatul Maisaroh dimulai tahun 1997, ketika Ima yang baru berusia 17 tahun, menerima tawaran bekerja sebagai pramuwisma seorang pengusaha interior disainer asal Indonesia yang bermukim di Los Angeles.
Selama tiga tahun, Ima Matul harus bekerja lebih dari 12 jam. Hampir setiap hari, Ima menjalani siksaan dan pukulan dari majikannya, seorang warga keturunan yang menjadi interior designer. Untuk kesalahan kecil yang dibuatnya, Ima harus menerima pukulan dan tamparan berkali-kali.
Setelah tiga tahun, Ima tidak tahan lagi. Pada tahun 2000, perempuan desa ini nekat menyisipkan sebuah tulisan kecil berisi “Permintaan Tolong” kepada seorang penjaga bayi tetangganya. Tetangga inilah yang menolong Ima melarikan diri dari rumah majikannya dan mengantarkannya ke kantor CAST.
Setelah beberapa bulan tinggal di rumah penampungan kaum gelandangan, Ima pun akhirnya bisa tinggal di rumah layak dan bekerja di CAST.
Ima juga berterimakasih kepada Presiden Obama karena telah memberi kepercayaan untuk berbicara tentang masalah perbudakan manusia.
Disampaikannya, beberapa program-program pemerintah untuk menanggulangi dan memberantas adanya perbudakan dan perdagangan manusia.
Ia menyerukan untuk mengubah persepsi setiap orang dan bersikap adil agar perbudakan tidak semakin meluas dan berdampak buruk.
Imamatul Penasihat Presiden Obama ini juga mengajak seluruh jajaran dan semua orang untuk sama-sama memberantas human trafficking.