Protein Sorgum unggul dibanding beras, singkong dan jagung
Sampurasun ... Rampes.
Protein Sorgum unggul dibanding beras, singkong dan jagung
MANGYONO.com - Sorgum merupakan tanaman asli dari wilayah-wilayah tropis dan subtropis di bagian Pasifik tenggara dan Australasia. Sejumlah sumber lain malah menyebutkan tanaman ini berasal dari Afrika dengan 32 spesies.
Beberapa penelitian menyebutkan kandungan protein pada biji sorgum sangat tinggi. Dibandingkan sumber pangan lain seperti beras, singkong dan jagung, sorgum mempunyai kadar protein yang paling tinggi. Sorgum memiliki keunggulan mineral seperti Ca, Fe, P dan kandungan vitamin B1 dibandingkan dengan beras.
“Ini sangat cocok bagi ibu-ibu hamil atau orang yang dalam proses penyembuhan tulang,”
Kendati kandungan nutrisi sorgum yang tinggi, saat ini belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Hal ini dikarenakan sorgum sendiri belum mencapai taraf pengembangan yang memuaskan. Nilai jual sorgum dilihat belum potensial sebagaimana produk serealia yang lain seperti beras, jagung, gandum dan kacang-kacangan. Pemanfaatan sorgum oleh petani sendiri masih terkendala dengan kelengkapan fasilitas yang diperlukan seperti mesin pemecah biji dan peralatan pengolahan pascapanen lainnya. Biji sorgum sulit dikupas sehingga diperlukan perbaikan teknologi penyosohan.
Saat ini, sorgum masih dimanfaatkan hanya sebatas potensi utamanya saja yaitu dari bijinya. Potensi lainnya seperti akar, daun, dan tangkai biji hanya dimanfaatkan seadanya untuk pakan ternak dan kompos. Nira sorgum merupakan produk yang memiliki keunggulan bahkan apabila dibandingkan dengan nira tebu. Padahal, tebu merupakan tanaman dengan perawatan yang cukup tinggi atau lebih manja dibandingkan sorgum. Nira sorgum dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan gula dan bioetanol. Hampir seluruh bagian dari tanaman sorgum seperti biji, tangkai biji, daun, batang dan akar dapat dimanfaatkan.
Produk-produk turunan seperti gula, sirup, bioetanol, kerajinan tangan, pati, biomas dan lain-lain merupakan beberapa produk yang dapat dihasilkan dari sorgum. Selain pangan, biji sorgum memiliki kandungan tepung dan pati yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri pakan dan pangan seperti industri gula, monosodium glutamat (MSG), asam amino, dan industri minuman. Produk lain yang dapat dikembangkan dari keseluruhan bagian tanaman sorgum adalah biomasa. Batang, daun, akar, merupakan bagian yang potensial untuk dikembangkan sebagai biomasa.
Sebenarnya, budidaya sorgum tidak terlalu sulit. Bahkan di lahan-lahan marjinal sekalipun, sorgum tumbuh normal dengan produktivitas tinggi. Lahan marjinal yang paling dominan adalah lahan yang sering diterpa kekeringan (drought prone areas), lahan masam (acid soil) dan lahan berkadar garam tinggi (saline soil).
Sistem pertanian lahan kering, khususnya di daerah-daerah marjinal tersebut, bisa menjadi sorgum sebagai sumber pangan alternatif dibandingkan beras dan jagun sekalipun. Indonesia memiliki lahan pertanian sangat luas dan tidak semua lahan tergolong subur dan cocok untuk budidaya tanaman pangan. Sebagian besar lahan itu tergolong marjinal.