Petani Keluhkan Pasokan Air Bendungan Leuwinangka, Dangdeur, Subang
Sampurasun ...
Petani Keluhkan Pasokan Air Bendungan Leuwinangka, Dangdeur, Subang
MANGYONO.com - Keberadaan irigasi sejak dulu sangat diperlukan terutama dalam bidang pertanian, selain itu digunakan untuk perikanan dan lain-lain. Tanpa infrastruktur yang satu ini para petani kesulitan untuk menjalankan usahanya, karena air adalah elemen penting dalam bercocok tanam. Seperti halnya keberadaan Bendungan Leuwinangka di Kelurahan Dangdeur Kecamatan/Kabupaten Subang, Jawa Barat yang mampu mengairi sawah yang tersebar di Kecamatan Pagaden Barat, Subang , Cikaum dan Pagaden seluas 4.385 Ha yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Petani Keluhkan Pasokan Air Bendungan Leuwinangka, Kelurahan Dangdeur, Subang
Sayangnya Bendung kebanggaan petani di wilayah ini sejak 2012 lalu jebol dan hingga kini belum selesai dibangun. Masyarakat pertanian di 4 kecamatan, kecamatan Pagaden Barat, kecamatan Pagaden, kecamatan Cikaum dan kecamatan Subang, terutama di 5 desa masing-masing Munjul, Margahayu , Bendungan, Gambarsari dan Neglasari kini sulitnya mendapatkan pasokan air dari bendungan leuwinangka.
Bendungan Leuwinangka tahun 1928,
jebol pada April 2012
Bendungan Leuwinangka dibangun tahun 1928, jamannnya Belanda, bendungan tersebut jebol pada April 2012 lalu, dan sudah dibangun dengan bangunan baru tapi belum kunjung selesai, saat ini sudah diatasi dengan perbaikan sementara, yakni menggunakan bronjong, serta mengalihkan arus sungai, tapi namanya juga bendungan sementara... Ada hujan dan debet air naik tanggul tersebut jebol.
Proyek Bendungan Leuwinangka belum kunjung selesai
Jika bendungan tidak segera dituntaskan maka kekeringan akan melanda sekitar 4.385 Ha pertanian termasuk sawah admin di Tegalsungsang, Pagaden Barat .. hikhikhik .
Tanggul sementara Leuwinangka sudah beberapa kali jebol