Bulan Imunisasi Anak Sekolah di SDN Munjul Jaya, Pagaden Barat, Subang
Sampurasun ...
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SDN Munjul Jaya, Pagaden Barat, Subang.
MANGYONO.com - Pemberian imunisasi perlu dilakukan secara berulang agar anak tetap mendapatkan efek perlindungan maksimal. Pengulangan biasanya dilakukan saat anak berada di usia sekolah.
Imunisasi adalah hal wajib yang harus didapatkan oleh seluruh anak. Sebagian besar imunisasi diberikan sebelum usia anak genap 1 tahun. Namun saat anak berada di usia sekolah, beberapa imunisasi harus diulang agar anak tetap mendapatkan efek perlindungan maksimal.Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) adalah bulan dimana seluruh kegiatan imunisasi dilaksanakan di seluruh Indonesia. Termasuk di SDN Munjul Jaya, Desa Munjul, Kecamatan Pagaden Barat, Kabupaten Subang, Jabar.
Imunisasi dalah pemberian vaksin dengan tujuan agar mendapatkan perlindungan (kekebalan) dari penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi
Nah, menurut Ibu Bidan Rohenah dari Puskesmas Kecamatan Pagaden Barat, Kabupaten Subang, Jawa Barat menuturkan kepada mangyono.com di saat melakukan Bulan Imunisasi Anak Sekolah di SDN Munjul Jaya, Desa Munjul, Kecamatan Pagaden Barat, Subang.
Ibu Bidan Rohenah BIAS di SDN Munjul Jaya,
Pagaden Barat, Subang, Jabar
Pagaden Barat, Subang, Jabar
Imunisasi yang diberikan pada BIAS ada tiga jenis yaitu :
- Campak diberikan pada anak kelas 1,
- DT diberikan pada anak kelas 1
- TD diberikan pada anak kelas 2 dan 3.
Hari ini imunisasi yang diberikan di SDN Munjul Jaya kepada anak kelas 1 imunisasi DT dan anak kelas 2 imunisasi TD.
"Campak sudah untuk kelas 1.. Waktu bulan Agustus... Sekarang kalas 1 Imunisasi DT dan kelas 2 Imunisasi TD" tutur Ibu Bidan Rohenah.
Imunisasi Campak
Sering disebut Tampek, adalah penyakit yang sangat berbahaya untuk bayi karena banyak menyebabkan kematian pada bayi dan anak.
Bila seorang anak terkena campak dan tidak memiliki kekebalan dari imunisasi, maka akan terjadi komplikasi berupa; infeksi paru dan radang otak. Kedua kondisi ini dapat mengancam nyawa sang anak.
Pencegahannya dengan pemberian imunisasi Campak pada waktu bayi (9 bulan) dan diulang kembali pada waktu kelas I SD untuk menambah kekebalan seumur hidup.
Saat admin tanya ....
"Padahal khan imunisasi campak seudah diberikan di usia sebelum 1 tahun, saat bayi."
"Kekebalannya kalau di imunisasi saat waktu bayi saja, kekebalan tidak seumur hidup makanya di SD di ulang lagi supaya kekebal tubuhnya seumur hidup..." jawab bu bidan.
Imunisasi Difteri Tetanus (DT)
Difteri adalah radang tenggorokan yang sangat berbahaya dapat menyebabkan kematian anak hanya dalam beberapa hari saja.
Tetanus adalah penyakit kejang otot seluruh tubuh dengan mulut terkancing tidak bisa dibuka
Cara penularan Difteri melalui percikan-percikan ludah penderita waktu batuk dan bersin, melalui sapu tangan, handuk dan alat-alat makanan yang dicemari kuman-kuman penyakit. Sedangkan Tetanus penuralannya melaui tali pusat karena pertolongan persalinan yang tidak bersih/steril, melalui luka (tertusuk paku, beling).
Difteri Tetanus akan menginfeksi saluran napas dan dapat mengakibatkan gagal napas pada anak-anak yang tidak terlindungi imuniasi.
Imunisasi DT diberikan ulang pada anak sekolah kelas 1 SD. Selanjutnya, imunisasi DT diberikan lagi saat anak kelas 2.
Bulan Imunisasi Anak Sekolah di SDN Munjul Jaya
Imunisasi Tetanus
Imunisasi tetanus direkomendasikan untuk diberikan ulang pada anak sekolah kelas 2 dan 3 SD. Sebab imunisasi tetanus yang didapatkan ketika berusia 18-24 bulan hanya akan memberikan perlindungan hingga sang anak berusia 6-7 tahun saja atau saat ia duduk di bangku kelas 2 SD. Pemberian ulang imunisasi tetanus ini akan memperpanjang kekebalan tubuh anak hingga 10 tahun ke depan. Ketika diberikan kembali setahun berikutnya yaitu saat anak duduk di kelas 3 SD kekebalannya akan bertambah lama hingga 20 tahun kemudian.