Mapag Pengantin "Galura Lengser" Upacara Adat Sunda
Sampurasun ...
Mapag Pengantin "Galura Lengser" Upacara Adat Sunda
MANGYONO.com - Minggu lalu, 17 September 2017 saya menghadiri akad nikah dan resepsi pernikahan dikampung saya dengan menggunakan adat Sunda. Karena kedua mempelai berasal dari suku yang sama, yaitu suku Sunda.Tepatnya di Dusun Gardu, desa bendungan, kecamatan Pagaden Barat, Kabupaten Subang, Jawa Barat - Indonesia.
Dari pakaian pengantin, keluarga maupun upacara adat juga menggunakan adat Sunda. Mapag Panganten (Penjemputan Pengantin) adalah Upacara Adat Sunda yang biasa dilakukan untuk menjemput pengantin laki - laki sampai duduk di pelaminan.
FOTO 1 : Mapag Pengantin Pria
Upacara Adat Mapag Panganten Sunda merupakan salah satu ritual yang menjadi bagian dari seluruh rangkaian upacara adat perkawinan dalam masyarakat Sunda. Mapag dalam bahasa Sunda mempunyai arti menjemput atau menyambut, dan Panganten berarti pengantin... Biasanya yang dijemput atau disambut yaitu pengantin laki - laki.
FOTO 2 : Penari Ponggawa
Dalam upacara adat Mapag Panganten kaya akan berbagai atraksi seni dan melibatkan banyak seniman. Ada aneka tarian, salah satu nya adalah Tari Merak, seni karawitan, bodoran (komedi), pelajaran tentang kehidupan yang ditunjukan simbol-simbol kesenian, dan lain-lain. Salah satu yang menarik perhatian dalam upacara adat Mapag Panganten adalah Lengser. Lengser merupakan salah satu tokoh dalam cerita Padjadjaran atau Mundinglaya Di Kusumah. Dalam upacara adat Mapag Panganten, Lengser terdiri dari pria tua yang merupakan Lengser sendiri atau Ki Lengser, Panayagan (pemain musik), Pamaya (penari), dan Punggawa (prajurit penjaga).
FOTO 3: Penari mapag pengantin
Penjemputan pengantin pria diawali dengan sekelompok penari pria yang membawa payung untuk menyambut pengantin pria berjalan menuju pelaminan. Beberapa orang penari dengan menggunakan pakaian merak menar dihadapan pengantin dan penonton. Lalu mereka mengiringi pengantin dan kedua orang tua untuk duduk di kursi pelaminan.
FOTO 4 : Penari Merak
Pada
prosesi Mapag Panganten ada salah satu tokoh yang lucu yaitu Ki
Lengser. Seorang yang memerankan aki-aki atau kakek-kakek dan Nyi Lengser
(Nenek Lengser). Gaya-gaya mereka yang lucu membuat penonton tertawa
tetapi tidak mengurangi rasa khidmat prosesi pernikahan. Tujuannya untuk
mencairkan suasana tegang antara pengantin dan kelaurganya. Tahu
sendiri kan kalau menghadapi pernikahan rasanya campur aduk, ada senang,
sedih, deg-degan dan lain-lain.
FOTO 5: Ki Lengser dan Nini Lengser
Pakaian yang dikenakan Lengser biasanya terdiri dari: baju kampret,celana pangsi dilengkapi dengan sarung yang diselendangkan, dan totopong (ikat kepala).Dengan memperlihatkan giginya yang ompong dan gerakan tari yang lucu, kehadirannya tak pelak selalu mengundang tawa penonton/ tamu undangan.
Aksi
Lengser ini biasanya kerap mengundang tawa para tamu undangan karena
biasanya Lengser menjadi sosok yang menarik perhatian penonton atau tamu
undangan. Pasalnya dialah yang mengarahkan jalannya upacara tersebut.
Begitu rombongan kedua mempelai datang ke gedung/ tempat resepsi,
Lengser-lah yang akan menyambut dan mengarahkan mereka ke kursi
pelaminan dengan diiringi para penari dan pembawa umbul-umbul.
FOTO 6 : Pengantin Pria, keluarga dan rombongan
Upacara adat Mapag Panganten sejak zaman Kerajaan Padjadjaran, sekitar abad ke-14. Pada zaman itu upacara ini hanya dilaksanakan ketika ada putri Raja atau keluarga Kerajaan yang akan menikah. Namun setelah keruntuhan Kerajaan Padjadjaran, upacara-upacara ritual yang tadinya hanya diselenggarakan di lingkungan Kerajaan, mulai dilaksanakan oleh masyarakat biasa. Saat ini upacara Mapag Penganten merupakan sebuah kreasi baru masyarakat Sunda, karena pada awalnya upacara ini ditujukan untuk upacara penjemputan pejabat pemerintah, yang ternyata mendapat sambutan dari masyarakat dan kemudian dipergunakannya sebagai bentuk upacara penjemputan atau Mapag Panganten.
Lihat vidionya DI SINI
FOTO 7 : Akad Nikah Jang Riki dengan Neng Rita
Lihat vidionya DI SINI