Petani Subang Keluhkan Kelangkaan dan Mahalnya Harga Pupuk
Sampurasun ...
Menurut Nurja, di sejumlah desa Kecamatan Pagaden Barat harga pupuk urea mencapai Rp300 ribu per kwintal, bahkan jika petani membelinya secara eceran di kios-kios setempat, harga urea harganya bisa lebih dari itu. Dia menyesalkan, anggaran subsidi pupuk senilai triliunan rupiah yang digelontorkan pemerintah tidak banyak mempengaruhi stabilitas harga maupun stok pupuk.
Nurja, menambahkan pupuk jenis Urea dan TS dalam beberapa pekan ini mendadak sulit dicari baik di kios maupun distributor setempat. Akibat kelangkaan ini, petani mengaku kesulitan untuk mengoptimalkan pemupukan tanaman padi mereka.
Petani Subang Keluhkan Kelangkaan dan Mahalnya Harga Pupuk
MANGYONO.com
- Petani Pagaden Barat, Nurja (60) mengatakan saat ini harga pupuk
subsidi jenis urea harga tertingginya Rp3.000 per kilogram atau Rp300
ribu per kwintal.
"Pupuk di wilayah kami selalu mahal harganya," kata Nurja kepada admin MANGYONOcom, Minggu (30/8/2020).
Menurut Nurja, di sejumlah desa Kecamatan Pagaden Barat harga pupuk urea mencapai Rp300 ribu per kwintal, bahkan jika petani membelinya secara eceran di kios-kios setempat, harga urea harganya bisa lebih dari itu. Dia menyesalkan, anggaran subsidi pupuk senilai triliunan rupiah yang digelontorkan pemerintah tidak banyak mempengaruhi stabilitas harga maupun stok pupuk.
“Harga pupuk tetap saja mahal, dan barangnya sulit didapatkan,” Tambahnya.
Nurja, menambahkan pupuk jenis Urea dan TS dalam beberapa pekan ini mendadak sulit dicari baik di kios maupun distributor setempat. Akibat kelangkaan ini, petani mengaku kesulitan untuk mengoptimalkan pemupukan tanaman padi mereka.
“
Urea dan TS ini udah cukup lama gak ada di pasaran, kami kesulitan
mencarinya. Padahal kami sangat butuh untuk memupuk padi. Biar pun
mahal, kalau barangnya ada, kami pasti membelinya, sebab, dulu pun waktu
barangnya masih ada, harganya udah tinggi,” katanya.
Nurja menyesalkan perihal kelangkaan pupuk yang membuat harganya melambung tinggi itu, karena meski kelangkaan pupuk di wilayah Subang sudah berlangsung lama, namun PT Pupuk Kujang belum juga mengambil langkah cepat untuk menanggulangi kelangkaan tersebut.
Nurja menyesalkan perihal kelangkaan pupuk yang membuat harganya melambung tinggi itu, karena meski kelangkaan pupuk di wilayah Subang sudah berlangsung lama, namun PT Pupuk Kujang belum juga mengambil langkah cepat untuk menanggulangi kelangkaan tersebut.
"Produsen pupuk tersebut seolah membiarkan berlarut-larut terjadinya kelangkaan yang membuat susah para petani ini. Kami berharap, pemerintah dan terutama produsen pupuk segera turun tangan menangani kelangkaan pupuk dan mengendalikan harganya," pungkasnya